Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah tantangan ekonomi yang dinamis.
Hingga akhir kuartal III-2025, total penyaluran kredit Bank Sampoerna tercatat sebesar Rp 11,50 triliun, dengan 64,53% di antaranya disalurkan kepada pelaku UMKM. Untuk diketahui, nilai penyaluran kredit dalam periode ini turun 6,93% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan, penyaluran kredit ke UMKM tahun ini dihadapkan pada persaingan pasar yang ketat.
Namun, semangat dan ketahanan pelaku UMKM mendorong Bank Sampoerna untuk tetap konsisten menyalurkan pembiayaan ke sektor tersebut.
Baca Juga: Laba Susut 70,5% per Agustus 2025, Begini Strategi Bank Sampoerna
Henky mengaku pihaknya terus melakukan tinjauan berkala terhadap kemampuan pelaku UMKM dalam menyerap kredit.
“Dengan tantangan yang tidak mudah, kami tetap berkomitmen membantu mereka tumbuh karena sektor ini adalah tulang punggung ekonomi nasional,” ujar Henky dalam keterangan resmi, Senin (10/11/2025).
Selain menyalurkan kredit, Bank Sampoerna juga memperkuat dukungan terhadap UMKM melalui pengelolaan arus kas dan penerapan digitalisasi di berbagai layanan perbankan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong keberlanjutan usaha para pelaku UMKM.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Sampoerna tercatat sebesar Rp 13,00 triliun dalam periode yang sama, turun 11,02% YoY.
DPK Bank Sampoerna dalam periode ini didominasi oleh dana deposito senilai Rp 10,5 triliun. Komposisi current account and savings account (CASA) juga meningkat menjadi 19,2%, naik 4,8% YoY.
Henky menambahkan, keseimbangan antara penyaluran kredit dan penghimpunan DPK membuat loan to deposit ratio (LDR) bank berada di posisi sehat, yakni 88,30% per akhir September 2025, naik dari 84,5% pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Bank Sampoerna Perkuat Kolaborasi dengan Fintech untuk Perluas Akses Kredit UMKM
Dari sisi profitabilitas, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat di level 4,45%, turun dari posisi 4,89% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, Henky memastikan level NIM saat ini masih mencerminkan kemampuan bank dalam mengelola kredit dan dana secara optimal di tengah kondisi pasar yang kompetitif.
Dengan strategi tersebut, Bank Sampoerna berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 10,71 miliar pada kuartal III-2025, turun 79,51% YoY.
Selanjutnya: Senat AS Setujui RUU Akhiri Penutupan Pemerintahan, Segera Dikirim ke DPR
Menarik Dibaca: 13 Daftar Promo 11.11 Kuliner Favorit November 2025, JCO hingga HokBen Serba Hemat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













