kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank selektif, penyaluran kredit valas melambat


Rabu, 01 Agustus 2012 / 10:56 WIB
Bank selektif, penyaluran kredit valas melambat
ILUSTRASI. Vaksin corona. REUTERS/Francis Mascarenhas


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Pengaruh krisis global mulai terlihat pada kinerja kuartal II-2012 perbankan tanah air. Penyaluran kredit valas tidak lagi sederas tahun-tahun sebelumnya. Ini imbas kebijakan bank yang lebih ketat menyeleksi calon debitur dan memupuk valas lebih banyak demi menjaga likuiditas mereka.

Bank Mandiri misalnya, hingga Juni 2012 membukukan kenaikan kredit valas sebesar 8% menjadi Rp 43 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya kredit valas tumbuh 10%.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala Nugraha Mansury, menjelaskan, perseroan sengaja mengerem pemberian kredit valas karena terbentur kondisi likuiditas valas. "Kredit valas kami tidak tumbuh agresif," kata Pahala, (30/7). Hingga Juni 2012, penerimaan dana pihak ketiga (DPK) valas hanya tumbuh 8,1% menjadi Rp 59,4 triliun.

Penurunan kredit valas seirama dengan penyaluran kredit korporasi. Pada periode yang sama, kredit jenis ini hanya tumbuh 23,9%. Sayang, Pahala enggan menyebutkan sektor usaha yang dijauhi untuk penyaluran kredit valas.

Setelah mengantongi pinjaman valas dari Standard Chartered Bank Singapura senilai US$ 250 juta, bank pelat merah ini siap menggeber lagi kredit valas di atas 10% sampai akhir 2012. "Jika kami dapat pinjaman valas hingga US$ 450 juta - US$ 480 juta kredit valas akan tumbuh lebih tinggi," tambahnya.

Bank BNI juga mencatat penurunan kredit valas. Jika kuartal II tahun lalu tumbuh 15%, kini hanya meningkat 13%. Direktur Business Banking BNI, Krishna R Suprapto, mengatakan penurunan kredit valas karena sektor kredit migas. "Walaupun nominal kredit valas tumbuh, dalam persentase terhadap total pinjaman menurun," katanya

Hingga Juni 2012 kredit valas mencapai Rp 179 miliar, naik 17% ketimbang periode sebelumnya sebesar Rp 152 miliar. Bank berlogo angka 46 ini memprediksikan penyaluran kredit valas akan lebih stabil pada semester ini.

Demi menjaga risiko kredit bermasalah, perseroan akan selektif menyalurkan kredit valas. Misalnya hanya ke kegiatan usaha yang pendapatannya dalam dollar seperti vendor perusahaan migas.

Sebelumnya, demi mengompensasi pemberian kredit valas baru, BNI menggenjot penyaluran kredit berdenominasi rupiah. BNI berencana meningkatkan aliran kredit ke delapan sektor industri. Antara lain agribisnis, konstruksi, komunikasi, listrik, pertambangan, migas, konsumer dan sektor ritel.

Agar memperkuat likuiditas valas, pada semester I 2012 BNI telah menerbitkan global bond senilai US$ 500 juta berjangka waktu lima tahun. Selain itu, DPK valas juga meningkat 21%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×