kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank semakin agresif mengembangkan perbankan digital


Jumat, 10 Agustus 2018 / 10:37 WIB
Bank semakin agresif mengembangkan perbankan digital
ILUSTRASI. Bank OCBC NISP


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki era digital, industri perbankan semakin gencar melakukan pengembangan teknologi perbankan digital. Cara tersebut demi menggaet calon nasabah baru, terutama generasi milenial atau kalangan melek teknologi.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menuturkan, salah satu bentuk pengembangan digital lewat peluncuran ONe Mobile. Layanan aplikasi mobile banking antara lain seperti pembukaan rekening tabungan dan giro (baru di Jabodetabek) tanpa harus ke cabang.

Selain itu, aplikasi ini juga membuat nasabah bisa menarik uang tunai dengan teknologi quick response (QR) atau menggunakan one time password (OTP) via pesan singkat tanpa menggunakan kartu debit ATM.

Untuk pengembangan teknologi informasi (TI) ini OCBC NISP sudah menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 100 miliar sampai Rp 200 miliar.

Bank BNI juga tengah fokus melakukan pengembangan digital. Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi pembayaran menggunakan QR yang diberi nama yap! Pemimpin Divisi Electronic Banking BNI Anang Fauzi menjelaskan, peluncuran aplikasi tersebut menurut rencana pada bulan Oktober mendatang.

Di awal tahun, bank berlogo angka 46 ini sudah menyiapkan dana sebesar Rp 1 triliun sebagai belanja modal untuk pengembangan digital banking. Separuh dari dana tersebut, mengalir untuk pengembangan dan peremajaan infrastruktur digital banking BNI.

Beberapa bank menengah juga tak ketinggalan mengembangkan perbankan digital, seperti Bank Mega, Bank Ganesha dan Bank Nobu. Mereka mengekor bank menengah lain yang sudah lebih dulu mengembangkan digital banking, seperti Jenius oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) pada tahun 2016 dan Digibank, produk DBS Indonesia pada tahun 2017.

"Kami sudah meluncurkan platform mobile banking bernama Bangga pada April 2018," kata Febrina Kenya Savitri, Sekretaris Perusahaan Bank Ganesha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×