kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bank siapkan puluhan triliun untuk akuisisi


Kamis, 27 Maret 2014 / 05:20 WIB
Bank siapkan puluhan triliun untuk akuisisi
Promo JSM Alfamart hari ini 4-6 November 2022, belanja produk-produk minyak goreng dengan harga yang lebih murah.


Reporter: Adhitya Himawan, Nina Dwiantika, Issa Almawadi | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Beberapa tahun terakhir, sepertinya berat bagi bank mengandalkan pertumbuhan organik untuk mendongkrak kinerja mereka. Ketika keran kredit menciut dan suku bunga tinggi, para bankir menyodorkan opsi pertumbuhan anorganik, yakni akuisisi perusahaan. Demi mewujudkan ambisi tersebut, beberapa bank sudah mengalokasikan dana hingga triliunan rupiah.

Salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank pelat merah ini memastikan siap mencaplok perusahaan jasa keuangan di tahun ini. "Kami mengincar perusahaan dengan aset sedang," ungkap Sofyan Basir, Direktur Utama BRI, Rabu (26/3). Perusahaan yang dibidik adalah asuransi, sekuritas dan perbankan.

BRI menjadwalkan akuisisi pada kuartal III atau IV-2014. Akuisisi bisa lebih cepat dan bisa juga molor, tergantung negosiasi di lapangan. "Pastinya kami mengalokasikan Rp 3 triliun untuk akuisisi," tutur Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni.

Namun pengelola BRI masih tutup mulut soal identitas perusahaan yang diincar. Sebelumnya BRI disebut-sebut berniat mengakuisisi Bank Tabungan Negara. "Soal itu masih menunggu keputusan Menteri BUMN," kata Sofyan.

Bank lain yang bersiap menggelar akuisisi adalah Bank Mandiri. Setelah sukses melahap Asuransi InHealth, Mandiri masih berniat menambah anak usaha. Dalam rencana bisnis bank 2014, Mandiri mengalokasikan dana Rp 10 triliun hingga Rp 12 triliun untuk akuisisi.

Sebelumnya diberitakan, Mandiri mengincar lembaga keuangan bank atau non-bank yang memiliki kapitalisasi pasar puluhan triliun rupiah dan fokus di bisnis ritel. Ini sejalan keinginan bank tersebut untuk memperbesar bisnis ritel yang memiliki margin tinggi dan permintaannya besar.

Bank OCBC NISP juga masih membuka peluang akuisisi perusahaan multifinance, yang sejatinya dilakukan pada tahun lalu. "Tapi belum ada kemajuan lagi," ujar Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP.

Sedangkan Bank Central Asia (BCA) belum memiliki rencana pertumbuhan anorganik melalui akuisisi pada tahun ini. Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA, bilang satu-satunya rencana pertumbuhan anorganik BCA tahun ini hanya membentuk anak usaha asuransi jiwa. "Modal awalnya Rp 110 miliar. Saat ini menunggu keputusan  OJK," terang Jahja. Ia pernah mengatakan, BCA tidak mengajak investor lain dalam membentuk anak asuransi jiwa tersebut.

Bank BNI juga membidik pertumbuhan anorganik. "Tapi, kami belum bisa sampaikan detailnya," kata Tribuana Tunggadewi, Sekretaris Perusahaan BNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×