Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) tahun ini akan berupaya untuk menjaga rasio kecukupan modal/capital adequacy ratio (CAR) berada di level 17%.
Menurut Sofyan Basir, Direktur Utama BRI, saat ini CAR BRI masih tetap bagus di level 16,99%, meskipun BRI harus membayar dividen 30% dari laba bersih 2013 atau sebesar Rp 6,35 triliun. "Ini tidak mempengaruhi CAR kami," kata Sofyan di Jakarta, Rabu, (26/3).
Dari tahun ke tahun, nilai pembagian dividen BRI terus meningkat dalam 4 tahun terakhir. Di tahun 2010, nilai dividen BRI sebesar Rp 93,01 per lembar saham.
Kemudian dividen itu meningkat jadi Rp 122,28 per lembar saham di akhir 2011. Pada 2012, meningkat lagi jadi Rp 225,2320 per lembar saham. Terakhir di tahun lalu, naik menjadi Rp 257,3271 per lembar saham.
Adapun total dividen yang diterima Pemerintah dari laba bersih BRI Tahun Buku 2013 mencapai Rp 3,6 triliun. Sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan laba ditahan dari laba bersih BRI Tahun Buku 2013 sebesar Rp 10,37 triliun atau 49%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News