kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Syariah bidik sektor mikro


Kamis, 27 Maret 2014 / 07:58 WIB
Bank Syariah bidik sektor mikro
ILUSTRASI. Katalog Promo Indomaret Hanya 3 Hari Periode 4-6 November 2022


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sektor mikro tetap menjadi primadona dalam penyaluran pembiayaan perbankan. Tak hanya bank konvensional, bank berlabel syariah mulai mengincar sektor yang dianggap memberi imbal hasil tinggi ini. Salah satu bank syariah yang membidik pembiayaan mikro adalah adalah Bank Syariah Bukopin (BSB). Anak usaha Bank Bukopin ini tidak tanggung-tanggung dalam menetapkan target pertumbuhan penyaluran ke sektor mikro pada tahun ini.

"Kami menargetkan pembiayaan mikro tumbuh 100% pada tahun 2014," ungkap Riyanto, Direktur Utama BSB, Rabu (26/3).

Tahun lalu, Bukopin Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan mikro sekitar Rp 200 miliar, sehingga tahun ini berpotensi meraup Rp 400 miliar. Manajemen Bukopin Syariah, mengemukakan penyaluran pembiayaan sektor mikro akan menjadi salah satu core business di masa mendatang.

Riyanto menambahkan, pembiayaan sektor mikro akan mengarah kepada nasabah pensiunan dan sektor yang dianggap produktif. Pada tahun lalu, Bukopin Syariah belum memaksimalkan pembiayaan mikro. Bank ini lebih banyak mengandalkan skema kerjasama atau two step flow.

Di tahun ini, Bukopin Syariah akan lebih menekankan pada pembiayaan mikro dengan lebih banyak menyasar debitur secara langsung (direct). Adapun kategori pembiayaan mikro versi Bukopin Syariah adalah pembiayaan dengan plafon di bawah Rp 500 juta per debitur.

"Tahun ini, kami menargetkan total pembiayaan tumbuh 25% hingga 30% atau pada kisaran Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun, dari posisi akhir tahun lalu yang mencapai Rp 3,2 triliun," ungkap Riyanto. Bukan hanya Bukopin Syariah, Bank Muamalat Indonesia juga optimistis, pembiayaan mikro berprospek cerah.

Meitra N. Sari, Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat, memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan mikro di kisaran 20%-30% pada tahun ini. Target tersebut merupakan asumsi optimistis bagi Muamalat. Tidak ada segmen khusus mikro yang menjadi incaran Muamalat.

"Yang jelas, plafon di bawah Rp 500 juta sudah bisa kami biayai, dan Muamalat lebih membidik segmen menengahnya," kata Meitra. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) juga menjadi bank syariah yang akan menitikberatkan usaha pada pembiayaan segmen ritel, khususnya fokus di pembiayaan segmen mikro.

Manajemen BRIS mengharapkan sektor mikro dapat menguasai 51% total portofolio pembiayaan BRIS. "Tahun lalu pembiayaan mikro baru berkisar 17% dari portofolio pembiayaan keseluruhan," kata Lukita T Prakasa, Sekretaris Perusahaan BRIS.

Hingga Desember tahun lalu, BRIS berhasil menyalurkan pembiayaan hingga mencapai Rp 14,1 triliun. Jumlah ini tumbuh 23,68% dibandingkan posisi akhir Desember tahun 2012 yang telah mencapai Rp 11,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×