Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan nasabah segmen wealth management pada awal tahun 2024. Hal ini seiring dengan meningkatnya nasabah yang memiliki produk bank syariah serta bertambahnya investor pasa modal syariah.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk misalnya, bank ini mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan wealth management sebesar 40% secara tahunan pada kuartal I-2024.
Corporate Secretary Bank Muamalat, Hayunaji, mengatakan, pertumbuhan yang positif tersebut didukung oleh penjualan produk-produk wealth management, seperti produk Sukuk Negara di pasar primer, serta penjualan produk reksadana yang terus meningkat pesat.
"Pertumbuhan penjualan produk Bancassurance juga semakin aktif menuju akhir kuartal II 2024 ini," kata dia kepada Kontan.
Baca Juga: Sejumlah Bank Syariah Catat Penurunan NPF Jelang Berakhirnya Restrukturisasi Covid-19
Saat ini, penempatan dana investasi nasabah di Bank Muamalat masih dipimpin oleh instrumen deposito, diikuti sukuk negara dan reksa dana. Hayunaji menyebut deposito masih memiliki porsi paling tinggi karena dinilai lebih aman dan imbal hasil yang kompetitif.
"Namun pertumbuhan penjualan instrumen sukuk dan reksadana masih sesuai dengan proyeksi dan target awal," ungkapnya.
Setidaknya tahun ini, Bank Muamalat menargetkan kelolaan dana wealth management pada instrumen sukuk dan reksadana dapat tumbuh mencapai 60% dari dana kelolaan di tahun 2023.
Optimisme tersebut sejalan dengan strategi optimalisasi pendapatan fee based income Bank Muamalat dalam menopang profit secara keseluruhan.
Baca Juga: Bank Syariah Bidik Pertumbuhan Dana Tabungan Haji
Sementara itu, Unit Usaha Syariah dari PT Bank CIMB Niaga Tbk atau CIMB Niaga Syariah juga menunjukkan pertumbuhan dana kelolaan wealth management pada awal tahun ini.