Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bank Syariah pada tahun ini mengincar tambahan pembiayaan dari kredit sindikasi. Hal ini sejalan dengan beberapa proyek infrastruktur pemerintah yang dilakukan beberapa tahun ini. Nantinya bank syariah mengincar beberapa sektor pembiayaan sindikasi seperti komersial, SME dan infrastruktur.
Seperti BNI Syariah misalnya. Tahun ini, BNI Syariah menargetkan pembiayaan sindikasi mencapai Rp 4 triliun. Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan pembiayaan sindikasi perseroan terbagi dalam dua segmen, yaitu komersial dan small mediun enterprise (SME).
Pada akhir tahun ini, pembiayaan sindikasi anak usaha BNI di segmen komersial dapat mencapai Rp1,7 triliun, sedangkan sepanjang tahun lalu sindikasi komersial perseroan mencapai Rp1,4 triliun.
Sampai akhir tahun, pembiayaan sindikasi SME Rp 2,3 triliun sedangkan. “Kami memiliki lebih banyak portofolio sindikasi SME, berupa listrik, konstruksi dan perminyakan,” ujar Imam.
Terkait sindikasi di sektor infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, BNI Syariah masih menunggu perluasan dari induk usaha, dalam hal ini adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sebagai bank BUMN.
Bank Muamalat juga tidak ketinggalan. Bank syariah pertama di Indonesia ini membidik pembiayaan syariah untuk proyek infrastruktur dapat mencapai Rp2 triliun pada tahun ini.
Direktur Bisnis Korporasi Muamalat Indra Sugiarto mengatakan, proyek-proyek infrastruktur yang akan dibiayai perusahaan adalah proyek jalan tol dan proyek pembangkit listrik. "Porsinya sekitar 10 %, jadi sekitar Rp 2 triliun untuk tahun ini," ujarnya.
Salah satu proyek infrastruktur yang dibiayai Muamalat adalah Tol Soreang-Pasir Koja, Bandung melalui pembiayaan sindikasi.
Target pembiayaan infrastruktur Rp2 triliun juga diharapkan dapat mendorong ekspansi kredit korporasi Muamalat yang ditargetkan tumbuh 10 % pada tahun ini. Adapun hingga Juni 2016, pertumbuhan kredit korporasi Muamalat, di sekitar 5-8 %.
Seperti diketahui, kredit sindikasi termasuk di dalam pembiayaan masyarakat. Sampai April 2016, tercatat pembiayaan musyarakah Bank Syariah tercatat mengalami kenaikan 15,95% yoy menjadi Rp 48,43 triliun. Pembiayaan bermasalah atau NPF musyarakah sampai April 2016 mengalami penurunan 5,03 bps menjadi 6,05%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News