kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Syariah Mandiri kantongi modal tambahan


Kamis, 03 Januari 2013 / 16:58 WIB
Bank Syariah Mandiri kantongi modal tambahan
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. Alhamdulilah. Di pengujung akhir tahun lalu, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengantongi suntikan modal sebesar Rp 300 miliar. Injeksi ini diberikan secara tunai oleh induk usahanya, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Tambahan modal tersebut, kata Yuslam Fauzi, Direktur Utama BSM, akan digunakan untuk ekspansi bisnis di sepanjang tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. “Ini memang menjadi bagian dari Rencana Bisnis Bank 2012 – 2013,” ujarnya, Kamis (3/1).

Selain itu, penyertaan modal Bank Mandiri terhadap BSM bakal menopang target pertumbuhan aset tahun ini yang dipatok mencapai 25%. Sekadar informasi, per kuartal ketiga 2012, BSM membukukan aset sebesar Rp 51 triliun. Sebesar Rp 42 triliun di antaranya mengalir untuk pembiayaan, terdiri dari usaha kecil dan menengah sebanyak Rp 33 triliun dan korporasi Rp 9 triliun.

Upaya lain, perseroan akan menjalin aliansi strategis dengan induk usahanya untuk memasarkan produk pembiayaan beragun emas (rahn), termasuk juga dengan PT Pos Indonesia (Persero) yang saat ini sudah berjalan. Tidak hanya itu, pihaknya juga terus menjajaki kerja sama bersama industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) untuk menjadi kepanjangan tangan perseroan.

Asal tahu saja, dalam aturan izin berjenjang atawa multiple license, BSM tercatat masuk kelompok dua dengan modal inti sebesar Rp 3,9 triliun. Sebelumnya, perseroan mengklaim, akan mendongkrak inti menjadi Rp 4,5 triliun demi masuk kelompok tiga. “Lalu, bakal ada penambahan dari laba ditahan, sehingga pada akhir 2013 menjadi Rp 5 triliun,” imbuh Yuslam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×