Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren suku bunga acuan yang masih tinggi, bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) secara syariah mendapatkan berkah tersendiri.
Hal ini dikarenakan KPR syariah menggunakan akad murabahah yang membuat angsuran bersifat tetap sepanjang masa KPR, berbeda dengan bank konvensional yang memberikan KPR dengan bunga pemanis tetap dalam satu hingga tiga tahun pertama dan kemudian mengikuti pergerakan suku bunga acuan.
PT Bank BCA Syariah misalnya, mencatatkan penyaluran pembiayaan KPR atau biasa disebut KPR iB di BCA Syariah mencapai Rp1,3 triliun dengan pertumbuhan yang positif sebesar 59,3% secara tahunan pada kuartal I-2025.
Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, perluasan kerjasama, fitur yang menarik, dan proses yang lebih baik menjadi salah satu faktor pendorong bagi masyarakat untuk kebutuhan konsumtif termasuk KPR.
"Selain faktor tersebut itu, menurut hemat kami pertumbuhan KPR iB di BCA Syariah juga didorong oleh peningkatan minat masyarakat terhadap pembiayaan rumah dengan kepastian cicilan dengan jangka Waktu yang lebih panjang yang ditawarkan oleh BCA Syariah," ungkap Pranata kepada kontan.co.id, Jumat (9/5).
Baca Juga: Bank BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Capai Rp1,7 triliun pada Kuartal I-2025
Pihaknya pun optimis minat masyarakat akan semakin meningkat seiring dengan pemahaman terhadap kemudahan dan kenyamanan pembiayaaan syariah.
Untuk mendorong pertumbuhannya, BCA Syariah terus meningkatkan kerja sama strategis dengan developer dan property agent, menawarkan pembiayaan yang lebih kompetitif dan meningkatkan sinergi dengan induk, yakni BCA untuk memperkuat literasi dan pemahaman terhadap keunggulan produk dan layanan BCA Syariah melalui event-event promosi yang menjangkau masyarakat luas.
Segendang sepenarian, PT Bank bjb Syariah juga mencatat realisasi akuisisi pembiayaan pemilikan rumah bank bjb syariah secara tahunan sebesar Rp 385,04 miliar atau tumbuh 13% dari April 2024 sebesar Rp 3,01 triliun menjadi Rp 3,39 triliun pada April 2025
Arief Setyahadi, Direktur Utama bank bjb syariah menyampaikan, tren dan Target KPR Syariah Tahun 2025 yang dijalankan, bank bjb syariah akan terus mendorong pertumbuhan KPR syariah.
"Dengan pertumbuhan yang stabil dan strategi yang adaptif, KPR syariah diproyeksikan akan terus berkembang pada tahun 2025," katanya.
Bank bjb Syariah disebut akan berfokus pada inovasi produk, digitalisasi layanan, dan kemitraan strategis untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan masyarakat sesuai prinsip syariah. Hal ini menunjukkan komitmen bank dalam meningkatkan portofolio pembiayaan syariah.
Bank BJB Syariah juga menerapkan beberapa strategi untuk mendorong pembiayaan KPR syariah, antara lain, melakukan Kemitraan dengan Lembaga Pemerintah: sepeti BP Tapera, Kemntrian PUPR, Kementrian Perumahan dan BUMN Saranamulti Griya Finansial (SMF) serta memperluas kerjasama dengan pengembang dan asosiasinya.
Selain itu, segmentasi produk dan target market kepada sektor-sektor unggulan di bjb syariah, dan bekerjasama dengan SMF untuk penyaluran produk griya nusantara.
Adapun Bisnis griya atau pembiayaan sektor perumahan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mencatatkan kenaikn 8,63% secara tahunan menjadi Rp 58,03 triliun pada kuartal I/2025.
Baca Juga: Pembiayaan BSI Griya Naik 8,63% Menjadi Rp 58,03 Triliun pada Kuartal I/2025
BSI terus menyasar pasar potensial di kalangan gen Z dan milenial di kota-kota besar di Tanah Air guna menjaga pertumbuhan berkelanjutan di sektor tersebut.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, pertumbuhan bisnis griya yang masuk segmen konsumer, didominasi pembiayaan rumah baru, indent maupun renovasi rumah.
“Pada kuartal I/2025, terlihat tren positif pembiayaan BSI Griya melalui berbagai skema. Mulai dari pilihan jangka waktu pembiayaan hingga angsuran menyesuaikan pendapatan nasabah,” kata Anton.
Pihaknya juga optimistis tahun ini pembiayaan griya BSI akan tetap tumbuh seiring dengan kebutuhan rumah bagi masyarakat di semua segmen. Baik pembiayaan griya komersial maupun pembiayaan KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Hal ini disebut, sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah untuk pemenuhan rumah bagi masyarakat MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).
Selain mengincar pertumbuhan, perseroan pun ketat dalam menjaga pembiayaan yang solid. Di mana BSI juga tetap menjaga kualitas pembiayaan yang sehat. Hal ini tercermin dari non performing financing (NPF) pembiayaan griya BSI yang di bawah 2,2%.
Baca Juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mega Syariah Jadi Salah Satu Penyalur KPR FLPP
Selanjutnya: Harga Kakao Dunia Melejit, Ini Jurus Wahana Interfood (COCO) Jaga Stabilitas Produk
Menarik Dibaca: DANA Pastikan Pelatihan UMKM Perempuan dan Disabilitas Berjalan Inklusif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News