kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,95   3,20   0.36%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Syariah mengalap berkah Qanun LKS


Selasa, 02 Juli 2019 / 20:25 WIB
Bank Syariah mengalap berkah Qanun LKS


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

Di sisi lain, perbankan konvensional juga memang telah menyiapkan strategi untuk melimpahkan aset ke entitas anaknya yang berupa Bank Umum Syariah (BUS), maupun ke Unit Usaha Syariah (UUS). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100 ini) misalnya siap mengalihkan asetnya di Aceh kepada PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS).

“Kami sudah mulai proses mulai dari pengalihan SDM, bisnis, dan sekarang pembukaan rekening di konvensional juga akan diarahkan ke syariah. Kami sangat siap, tidak ada masalah, dan semoga tahun depan sudah bisa rampung seluruhnya,” kata Direktur Jaringan dan Layanan BRI Osbal Saragi.

Osbal menghitung setidaknya bank terbesar di tanah air ini punya 14 kantor cabang dan beberapa unit di bawahnya, serta total aset lebih dari Rp 11 triliun di Aceh yang bisa dialihkan ke BRI Syariah.

Bank pelat merah lainnya, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100 ini) juga telah mempersiapkan hal serupa. Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi bilang perseroan akan bekerjasama dengan entitas BUS miliknya: PT Bank Syariah Mandiri dalam menyediakan Layanan Syariah Bank (LSB) di 53 cabang di Aceh.

Melalui LSB, bank berlogo pita emas ini akan memberikan kemudahan bagi nasabahnya membuka rekening tabungan syariah. Herry menambahkan perseroan juga siap untuk mengalihkan asetnya ke Mandiri Syariah.

“Saat ini nilai total aset Bank Mandiri di Aceh adalah berupa portofolio kredit senilai Rp 2,2 triliun, dengan total kelolaan dana sebesar Rp 3 triliun,” katanya kepada KONTAN.

Kompatriot kedua bank tadi, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) malah pasang target lebih cepat. Bank berlogo 46 ini berharap pengalihan asetnya ke PT Bank BNI Syariah bisa rampung September mendatang.

Maklum, pengalihan aset tersebut juga jadi salah satu upaya perseroan melakukan suntikan modal ke BNI Syariah yang punya target untuk naik kelas ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 3 tahun ini. Peralihan aset tersebut berupa aset fisik, pembiayaan, dan DPK dengan nilai hingga Rp 3,6 triliun.

“Terkait implementasi Qanun LKS, kami telah menambah tujuh kantor layanan. Enam kantor yang lokasinya berdekatan dengan BNI, dan satu kantor layanan baru yang menggantikan kantor layanan BNI konvensional yang ditutup,” kata SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×