kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank syariah optimistis industri makin menggeliat


Kamis, 06 September 2018 / 18:10 WIB
Bank syariah optimistis industri makin menggeliat
ILUSTRASI. Pelaku industri bank syariah


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan syariah di Indonesia semakin optimis. Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Toni EB Subari menyatakan bisnis syariah di Indonesia telah didukung oleh Komite Nasional Keuangan Syariah, Komite Nasional Keuangan Syariah, dan Masyarakat Ekonomi Syariah.

"Kami optimis, sebab market share masih besar. Market share kami (Bank syariah) masih 5,7%. Buktinya, data OJK baik pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) dan pembiayaan jauh lebih tinggi dari bank konvensional," ujar Toni pada Kamis (6/9) di Jakarta.

Sayangnya Toni belum menyebutkan target pangsa pasar syariah yang hendak dicapai hingga akhir tahun.

Sekadar informasi, Toni yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, mulai hari ini, Kamis (6/9) resmi menggantikan Plt ketua Umum Asbisindo Moch Hadi yang juga sebagai Direktur Utama Bank BRI Syariah.

Penetapan Toni EB Subari sebagai Ketua Umum periode 2018-2021 dilakukan secara mufakat oleh pengurus wilayah yg memiliki hak suara dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asbisindo ke-7 di Jakarta. 

Munas Asbisindo juga sekaligus menetapkan Komisaris Utama Mandiri Syariah Mulya E Siregar sebagai Ketua Badan Pengawas Asbisindo.

Asbisindo adalah wadah perkumpulan bank syariah se-Indonesia termasuk Bank Perkreditan Rakyat yang beranggotakan 13 bank umum syariah (BUS), 22 unit usaha syariah (UUS) dan 167 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS).

Pada akhir 2017, aset Asbisindo tumbuh 197,96% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,68 miliar. Sedangkan pada akhir 2016, aset asosiasi hanya Rp 898 14 juta. Begitupun dengan pendapatan asosiasi yang tumbuh 15,52% yoy menjadi Rp 3,59 miliar di akhir 2017. Sedangkan di penghujung 2016 pendapatan hanya Rp 3,11 miliar.

Melalui organisasi ini para bankir bersinergi dan berdiskusi untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi bank syariah. Sinergi yang telah berjalan di antarnya program sosialisasi bersama yang dikoordinasikan melalui OJK melalui iB Vaganza, sindikasi syariah, sertifikasi profesi dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×