CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Bank syariah salurkan likuiditas ke sektor riil


Senin, 26 Maret 2012 / 13:25 WIB
Bank syariah salurkan likuiditas ke sektor riil
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BRI hari ini Kamis 25 Maret, cek sebelum tukar valas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/01/2021.


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Alih-alih menempatkan dana berlebih di instrumen pasar uang antarbank syariah (PUAS), perbankan syariah mengaku lebih mengutamakan menyalurkan likuiditasnya ke sektor riil.

"Naik turun bisa saja tergantung kondisi pasar. Transaksi di pasar uang antarbank syariah (PUAS) belum menjadi transaksi utama, hanya sebagai alternatif untuk efektifkan idle fund di syariah," terang Direktur Utama BNI Syariah Rizqullah, Senin (26/3).

Menurut Rizqullah saat ini BNI Syariah lebih banyak menempatkan likuiditasnya di Sukuk. Dari total dana likuid BNI Syariah sebanyak 10%-15% ditempatkan di Sukuk. Pilihan penempatan di Sukuk karena menghasilkan yield yang lebih tinggi dibandingkan instrumen keuangan syariah lainnya.

"Kami lebih utamakan kelebihan dana untuk langsung disalurkan langsung ke sektor riil," ungkap Rizqullah.

PermataBank Syariah juga melakukan hal yang sama. Head of PermataBank Syariah Achmad K Permana mengungkapkan saat ini unit usaha syariah Bank Permata tersebut belum memanfaatkan PUAS.

"Kami masih memanfaatkan SBI syariah (SBIS). Tapi ke depan kami akan coba jajaki untuk memaksimalkan PUAS," jelas Achmad.

Ia menambahkan, dari posisi FDR (finance to deposit ratio) akhir tahun lalu sebesar 82%, sekitar 10% masuk ke SBIS. Selebihnya disalurkan ke pembiayaan dan kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×