kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Tabungan Negara (BBTN) Bidik Pertumbuhan Kredit 9%-11% pada 2022


Selasa, 08 Februari 2022 / 12:33 WIB
Bank Tabungan Negara (BBTN) Bidik Pertumbuhan Kredit 9%-11% pada 2022
ILUSTRASI. Gedung?Menara Bank BTN di Jakarta, Selasa (10/12/2019). Bank Tabungan Negara (BBTN) Bidik Pertumbuhan Kredit 9%-11% pada 2022.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) lebih optimis dalam menjalani tahun 2022. Oleh karena itu, target ekspansi tahun ini yang dibidik tahun ini lebih tinggi dari capaian tahun lalu. 

Dalam materi presentasi kinerja 2021 yang dipublikasikan Selasa (8/2), BTN menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 9%-11% tahun 2022. Itu jauh lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yang baru tumbuh 5,6% secara year on year (YoY). 

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga diproyeksikan tumbuh sejalan dengan kredit yakni 9%-11%. 

Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) ditargetkan bisa mencapai 4% lebih dan biaya dana (Cost of Fund/CoF) akan dijaga di bawah Rp 3,2%. Sedangkan cost income ratio (CIR) ditargetkan di bawah 50%. 

Baca Juga: Laba Bersih Bank Tabungan Negara (BBTN) Melonjak 48,3% pada 2021

Dari sisi  rasio profitabilitas, BTN menargetkan Return on Asset (RoA) dikisaran 0,9%-1% dan Return on Equity (RoE) dikisaran 13%-14%. Sementara laba bersih ditargetkan bisa tumbuh sekitar 11%-13%. 

Pada tahun 2021, BTN berhasil mencatatkan kinerja menggembirakan sepanjang 2021. Laba bersih bank pelat merah ini tumbuh 48,3% dari Rp 1,6 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 2,37 triliun. Itu sejalan dengan penurunan biaya dana dari 4,39%  menjadi 3,13%.

Penurunan biaya dana ini sejalan dengan peningkatan dana murah (CASA) perseroan yang meningkat 14,25% YoY menjadi Rp 131,1 triliun. Rasio CASA tahun 2021 meningkat menjadi 44,3% terhadap total DPK sebesar Rp 295,9 triliun. Rasio CASA ini naik dari tahun 2020 yang baru mencapai 41,1%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×