kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank tahan bunga kredit korporasi


Rabu, 26 November 2014 / 10:19 WIB
Bank tahan bunga kredit korporasi
ILUSTRASI. Resep Sop Buntut Sapi


Reporter: Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pekan lalu, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,75%. Kendati bunga acuan naik, tak membuat para bankir serta merta menaikkan suku bunga kredit korporasi.

Selain beban kenaikan biaya dana tidak terlalu besar, bank juga sudah mengantisipasi dengan mengerek suku bunga kredit korporasi sebelum BI menaikkan BI rate. Ambil contoh, Bank Central Asia (BCA) yang sudah menaikkan bunga kredit korporasi sebesar 50 basis poin menjadi 10,50% per Oktober 2014.

Nah, setelah BI rate naik, Dhalia Mansor Ariotedjo, Direktur Korporasi BCA mengatakan, tidak membuat BCA menyesuaikan lagi bunga kredit untuk korporasi. Sebab, kenaikan biaya dana tidak besar dan memicu kenaikan beban bunga. "Ke depan, BCA tidak ada rencana untuk menaikkan bunga di korporasi," katanya.

Begitu pula dengan Bank Negara Indonesia (BNI) yang belum berencana menaikkan bunga  kredit korporasi. Krishna R. Suprapto, Direktur Business Banking Bank Negara Indonesia (BNI) mengatakan, pihaknya masih akan memantau terus dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap inflasi dan pelemahan rupiah. "Sejauh ini, kami belum berencana menaikkan bunga kredit korporasi," kata Krishna, Selasa (25/11).

Selain itu, kebutuhan likuiditas untuk penyaluran kredit korporasi ini tidak ada masalah, sehingga kenaikan biaya dana atau cost of fund belum berdampak besar untuk menaikkan bunga kredit di korporasi.

Mengacu data suku bunga dasar kredit (SBDK) BI, pada periode Januari-September 2014, sembilan dari 10 bank besar di Indonesia, kompak menaikkan SBDK kredit korporasi. Besaran kenaikan SBDK bervariasi

Misal, Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang mengerek SBDK kredit korporasi per September 2014 menjadi 11% dari Januari 2014 sebesar 10,50%. Hanya Bank Mandiri saja yang belum mengutak-atik SBDK kredit korporasi di posisi 10,50%.

Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI bilang, kenaikan SBDK kredit korporasi merupakan penyesuaian terhadap rata-rata suku bunga pinjaman lainnya. "Sebelumnya kami belum menaikkan suku bunga kredit korporasi," kata dia, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×