kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

Bank Victoria perbaiki struktur pendanaan


Sabtu, 27 Juni 2015 / 15:56 WIB
Bank Victoria perbaiki struktur pendanaan


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Meski ditinggal dua petingginya yang mengundurkan diri, Bank Victoria International masih optimistis pada rencana bisnis tahun ini. Mereka yakin target laba 2015 yang sebesar Rp 170 miliar bakal tercapai. 

Menurut Ramon Marlon Runtu, Direktur Bisnis Bank Victoria, hingga kini target pencapaian laba banknya masih on the track. "Kami sudah memperbaiki struktur biaya dana pihak ketiga (DPK)," katanya kemarin (26/6). 

Bank dengan kode saham BVIC tahun ini membidik kenaikan laba 60,83% ketimbang pencapaian tahun lalu sebesar Rp 105,7 miliar. Untuk mencapai target itu, Bank Victoria tinggal menata pertumbuhan kredit, dengan memperbaiki loan to deposit ratio (LDR) yang hingga saat ini terbilang rendah, pada level 70%. 

Ramon menuturkan, Bank Victoria akan meningkatkan LDR ke posisi 75%–80%. "Tak perlu lagi pendanaan di luar DPK. Yang penting penyaluran kredit kami," kata Ramon. 

Andrew Haswin, Direktur Treasury Bank Victoria, bilang, banknya menargetkan perolehan DPK tahun ini sebanyak Rp 16,25 triliun, aset mencapai Rp 21,8 triliun dan kredit Rp 12,75 triliun. 

Target tersebut masing-masing hanya naik tipis dari posisi Tahun lalu. Di 2014, DPK Bank Victoria sebesar Rp 16,2 triliun. 

Sementara aset dan kredit masing-masing Rp 19,2 triliun dan Rp 12,4 triliun. "Untuk mencapai semua target, kami lebih fokus memperbaiki cost of fund, dengan mulai rajin membuang produk-produk deposito," ujar Andrew. 

Andrew berharap Bank Victoria bisa segera melayani kebutuhan valas dari nasabahnya. Hal itu bisa terwujud jika Bank Victoria mengantongi izin untuk menjadi bank devisa dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

"Kami harapkan sudah jadi bank devisa di kuartal empat nanti," tuturnya. Saat ini Bank Victoria masih memproses perizinan menjadi bank devisa di OJK. 

Tapi, mereka tidak akan langsung menggarap bisnis-bisnis besar seperti trade finance. Untuk tahap pertama, menurut Andrew, Bank Victoria hanya akan melayani permintaan simpanan dollar AS. 

Kemarin, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Victoria mengangkat tiga pengurus baru: Oliver simorangkir sebagai Komisaris Utama, Daniel Budirahayu menjadi Direktur Utama, dan Muhammad Rakhmadhani jadi Direktur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×