Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) melihat prospek kredit korporasi tahun ini akan jauh lebih baik dari tahun 2020 dan 2021. Bank ini menargetkan kredit segmen ini akan tumbuh sekitar 8%-9%.
Direktur BWS Sadhana Priatmadja mengatakan, pihaknya optimistis segmen ini akan tumbuh baik sejalan dengan proyeksi perekonomian Indonesia maupun global yang mulai membaik dan perusahaan-perusahaan di segmen korporasi menunjukkan kinerja yang meningkat pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada tahun 2022, banyak perusahaan di segmen korporasi yang mulai merencanakan peningkatan capex untuk meningkatkan kinerja perusahaan baik dari sisi produksi maupun penjualan yang merupakan indikasi bahwa sisi permintaan mulai mengalami peningkatan, baik untuk pasar domestik maupun global," kata Sadhana kepada Kontan.co.id, Jumat (25/2).
Baca Juga: Segmen Korporasi Bakal Jadi Motor Penggerak Kredit BTPN Tahun Ini
Kendati optimis prospeknya membaik, BWS tetap masih akan selektif dalam menyalurkan kredit korporasi tahun ini. hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap risiko-risiko yang masih dan mungkin akan timbul sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Strategi BWS melakukan ekspansi kredit korporasi secara prudent adalah dengan meningkatkan partisipasi dalam pembiayaan kredit sindikasi. Kemudian, menargetkan pemain utama dalam industri yang memiliki kinerja baik selama pandemi serta perusahaan-perusahaan besar asal Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia, dan mengeksplorasi value chain nasabah existing.
Baca Juga: BI Menaikkan GWM, Bankir Tetap Kalem dan Tak Mengubah Target Kredit
Shadana bilang, sektor yang prospektif untuk pembiayaan korporasi yang akan jadi fokus BWS diantaranya sektor kesehatan, energi, telekomunikasi, komoditas, manufaktur, dan green economy.
Pada tahun 2021, kinerja kredit korporasi BWS juga tercatat baik di tengah tantangan ekonomi yang masih berat. Kredit korporasi bank ini tumbuh sekitar Rp 2,13 triliun atau 12,19% dibandingkan tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News