kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Yudha Bhakti (BBYB) akan rights issue, harga pelaksanaan Rp 300 per saham


Sabtu, 20 Juni 2020 / 12:10 WIB
Bank Yudha Bhakti (BBYB) akan rights issue, harga pelaksanaan Rp 300 per saham


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) telah resmi mendapatkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Pernyataan itu diterima pada tanggal 18 Juni 2020.

BBYB akan melakukan rights issue dengan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.320.381.878 lembar saham dengan nominal Rp 100 per saham atau setara 17,65% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga pelaksanaan rights issue itu ditetapkan senilai Rp 300 per saham. Dengan begitu, diharapkan BBYB akan mengantongi dana segar dari aksi korporasi tersebut sebanyak-banyaknya sebesar Rp 396,11 miliar.

Baca Juga: Bank Yudha Bhakti (BBYB) menjual piutang Rp 200 miliar ke Bank Woori (SDRA)

BYB menjadwalkan perdagangan saham dengan HMETD akan digelar pada 26 Juni di pasar reguler dan negosiasi, serta 30 Juni di pasar tunai. “Sedangkan perdagangan saham tanpa HMETD akan dilakukan pada 29 Juni di pasar reguler dan negosiasi, serta pada 1 Juli di pasar tunai,” kata Januar Arifin, Sekretaris Perusahaan Bank Yudha Bhakti dalam keterangan resminya, Jumat (19/6).

Pencatatan saham rights issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan digelar pada 2 Juli. Periode perdagangan rights issue ini digelar pada 2-8 Juli dan periode penyertaan saham hasil pelaksanaan rights issue pada 6-10 Juli 2020.

Januar mengatakan, tidak ada pembeli siaga dalam rights issue ini. Namun, PT Akulaku Silvrr Indonesia selaku pemegang saham utama BBYB telah menyatakan kesanggupannya untuk mengeksekusi haknya untuk memiliki maksimum saham sebesar 24,99% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah hasil rights issue.

Sedangkan PT Gozco Capital dan Asabri telah menyatakan untuk tidak melaksanakan haknya dalam rights issue tersebut. Keduanya dapat mengalihkan haknya dalam HMETD dengan mekanisme pasar melalui BEI. Apabila setelah alokasi ada HMETD yang tidak terserap pasar maka seluruh sisa tersebut akan dikembalikan ke dalam portepel.

Baca Juga: Naik kelas, Bank Yudha Bhakti (BBYB) bidik Rp 396 miliar lewat rights issue

Penambahan modal lewat rights issue ini dilakukan Bank Yudha Bhakti untuk mewujudkan rencana naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II. Modal inti BYB per akhir 2019 telah mencapai Rp 906,88 miliar. Sehingga tinggal sedikit lagi untuk bisa memenuhi persyarakat BUKU II dengan modal inti Rp 1 triliun- Rp 5 triliun.

Dengan terealisasinya rights issue ini maka ruang bagi Bank Yudha Bhakti untuk menjalankan ekspansi bisnisnya semakin lebar, apalagi dengan transformasi perseroan menuju bank digital.

Dana bersih yang diperoleh dari hasil rights issue, digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.

Perlu dicatat meskipun kondisi keuangan tengah menghadapi Covid 19, BBYB membukukan net profit sebesar Rp 13,19 miliar pada kuartal I 2020. Laba tersebut memang sedikit turun dari kuartal I 2019 sebesar Rp 14,18 miliar.

Selain itu, Bank Yudha Bhakti juga memiliki tingkat kecukupan modal yang sangat baik dengan mencatatkan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 29,96% pada kuartal I 2020. Meningkat signifikan dari kuartal I 2019 sebesar 17,83%.

Baca Juga: Bank Yudha Bhakti jual aset dengan Grup Akulaku senilai Rp 500 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×