kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir optimistis perbaikan kinerja berlanjut pada semester II-2021


Kamis, 19 Agustus 2021 / 15:36 WIB
Bankir optimistis perbaikan kinerja berlanjut pada semester II-2021
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank Central Asia (BCA), BSD, Tangerang Selatan.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar telah merilis kinerja di sepanjang paruh pertama 2021. Secara garis besar, bank telah menunjukkan pemulihan kinerja akibat tekanan pandemi. Dari segi aset dan laba, hampir semua bank besar mencatatkan pertumbuhan laba.

Sedangkan secara kredit, hanya enam bank yang mencatatkan pertumbuhan kredit di atas kinerja industri yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, PermataBank, dan OCBS NISP. Adapun pertumbuhan kredit perbankan hingga Juni 2021 sebesar 0,59% year on year (yoy).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis akan ada pemulihan kredit seiring dengan proses vaksinasi. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana bilang kredit perbankan akan tetap tumbuh 5% hingga 6% sepanjang 2021.

“Ini sangat tergantung bagaimana dampak PPKM yang sudah berjalan lebih satu bulan. Nah, ini tetap kami cermati. Harapan saya, OJK sudah memberikan landasan cukup kuat bagi perbankan untuk tetap bertahan,” ujar Heru secara virtual, Kamis (19/8).

Bank Mandiri juga mampu mencatatkan kinerja positif hingga paruh pertama 2021. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha bilang sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi, Bank Mandiri optimistis pencapaian kinerja di tahun 2021 dan 2022 akan mengalami perbaikan.

Baca Juga: Perbaiki kinerja di semester II-2021, Bank Mandiri pasang strategi di tiga area utama

“Sementara itu, di masa pemulihan ini tentunya ada banyak tantangan yang dihadapi oleh industri, antara lain dengan menjaga kualitas asset serta mempercepat penetrasi layanan digital untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id, Kamis (19/9).

Guna menjaga momentum tersebut, Rudi menyebut Bank Mandiri telah menerapkan strategi bisnis yang mendukung pertumbuhan dan menangkap peluang dari pertumbuhan tersebut. Bank berlogo pita emas ini akan memfokuskan strategi di tiga area utama.

Pertama, integrasi bisnis wholesale dan retail secara lebih optimal untuk mendapatkan pertumbuhan dengan kualitas baik,” paparnya.

Kedua, menumbuhkan potensi bisnis di wilayah serta sektor unggulan dengan mengoptimalkan potensi lokal dan sektor unggulan di wilayah Indonesia serta sektor-sektor yang pulih lebih cepat.

Ketiga, skselerasi Digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses dan modernisasi bisnis serta layanan baik untuk nasabah retail maupun wholesale. Adapun, di tahun 2021 Bank Mandiri memproyeksikan kinerja dapat terjaga seperti kredit (bank only) diperkirakan mampu tumbuh 6% hingga7% (yoy).

“Dengan tetap menekankan kualitas kredit di level 3,3% hingga 3,5% serta DPK diproyeksi tumbuh sesuai dengan pasar dengan fokus strategi pada pertumbuhan dana murah (CASA) untuk menekan cost of fund (CoF) atau biaya dana,” jelasnya.

Asal tahu saja, Bank Mandiri berhasil membukukan pertumbuhan aset 16,26% yoy dari Rp 1.359,44 triliun menjadi Rp 1.580,52 triliun per Juni 2021. Sedangkan kredit naik 2,43% yoy dari Rp Rp 871,66 triliun menjadi Rp 892,80 triliun pada paruh pertama 2021.

Adapun Direktur BCA Vera Eve Lim menyatakan BCA mencatatkan total aset naik 15,8% yoy menjadi Rp1.129,5 triliun di akhir Juni 2021. Ia mengapreasiasi program relaksasi dari regulator yang membantu perbankan dan nasabah dalam melewati masa yang sulit untuk mencapai pemulihan.

“Kami juga melihat bahwa pemerintah telah berupaya dengan sangat baik melalui program vaksinasi yang terus meningkat dan cepat, sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak pandemi ini. Hingga saat ini, kami masih melakukan melakukan monitoring secara intens terkait kondisi saat ini, khususnya di tengah situasi PPKM dalam rangka menekan laju penularan pandemi COVID-19 menuju pemulihan ekonomi nasionalm,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, BCA terus berupaya membaca kebutuhan transaksi perbankan nasabah serta menawarkan solusi yang tepat bagi setiap segmen nasabah yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Vera berharap kredit BCA bisa tumbuh 4%-6% pada tahun ini, ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit.

Baca Juga: Aturan soal bank umum bakal dirilis, komposisi bank besar ikut berubah

Asal tahu saja, dari sisi jumlah aset, Bank Mandiri tercatat menjadi bank paling besar di Tanah Air. Total asetnya mencapai Rp 1.850,5 triliun per Juni 2021. Itu meningkat 16,26% year on year (yoy).

Namun, dari sisi pertumbuhan aset di periode tersebut, PermataBank jadi jawara dengan pertumbuhan hingga 34,7% yoy menjadi Rp 212,9 triliun, disusul BTN dengan pertumbuhan aset 20,9% menjadi Rp 380,5 triliun.

Aset Bank Permata tumbuh tinggi akibat masuknya Bangkok Bank sebagai pengendali saham anyar. Cabang Bangkok Bank di Jakarta dan Surabaya telah di integrasikan ke Bank Permata. 

Selanjutnya: Kualitas aset terjaga, kinerja perbankan mulai pulih?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×