Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen surat utang ritel Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007 yang baru diterbitkan pemerintah rupanya masih diminati investor walaupun bunga yang ditawarkan lebih rendah dari seri-seri sebelumnya.
Terbukti dari penjualan yang dicatatkan beberapa bank agen penjual obligasi ritel yang cukup signifikan.
Baca Juga: Yield masih menarik, pemerintah optimistis aliran dana asing masih mengalir ke SBN
PT Bank Mandiri Tbk misalnya telah berhasil menjual SBR007 sebesar Rp 438 miliar sejak 11 Juli hingga 23 Juli 2019. Realisasi itu sudah melampaui target kuota yang ditetapkan perseroan pada masa penawaran yakni Rp 400 miliar.
Herry Gunardi, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri mengatakan, tingginya permintaan SBR tersebut lantaran adanya penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) baru-baru ini sebesar 25 basis poin.
"Pencapaian kami lebih tinggi Rp 38 miliar dibanding target penjualan di masa awal penawaran. "Permintaan tinggi karena BI 7 Days Repo Rate yang turun menjadi 5,75%," ungkap Herry pada Kontan.co.id, Rabu (24/7).
Baca Juga: Bank yang menjadi kreditur Duniatex mulai siapkan upaya restrukturisasi
Dengan capaian itu, Bank Mandiri optimis penjualan SBR-007 dapat mencapai Rp 500 M sampai dengan masa akhir penawaran, lebih tinggi dari target sebelumnya.
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 172 miliar dalam periode yang sama. Capaian itu sudah mencapai 85% dari target yang diajukan perseroan ke Kementerian Keuangan yakni sebesar Rp 200 miliar.
Widi Hantono, Vice President Wealth Management Division BNI mengatakan, permintaan SBR007 masih relatif sama dengan penerbitan seri sebelumnya. Penurunan kupon tidak mengurangi minat investor karena di saat yang sama terjadi penurunan suku bunga acuan BI.
Baca Juga: Mundur hingga tiga kali, ini kata OJK soal rights issue Muamalat
"Penurunan kupon sepertinya tidak berdampak signifikan terutama setelah tindakan BI yang juga menurunkan suku acuan. Hal ini searah dengan view pasar bahwa bunga akan cenderung turun." kata Widi.
Meskipun sudah mencapai 85%, BNI belum memiliki rencana untuk menambah kuota penjualan SBR007.
Hanya saja sedikit berbeda dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk. Penjualan bank bersandi BBTN ini baru mencapai Rp 20 miliar dalam periode yang sama. Sementara target perseroan adalah Rp 50 miliar.
Baca Juga: Deposito Bank BCA tumbuh 18,1% di semester I, apa dampaknya terhadap kinerja?
Namun, BTN masih optimis target tercapai karena menurut Budi Satria, Direktur Konsumer BTN, beberapa nasabah perseroan memiliki kebiasaan melakukan pemesanan di akhir periode untuk menghindari selisih bunga berjalan apabila melakukan pemesanan di awal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News