kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak fintech garap bisnis pembiayaan perumahan buat milenial, ini kata AFPI


Senin, 18 November 2019 / 21:21 WIB
Banyak fintech garap bisnis pembiayaan perumahan buat milenial, ini kata AFPI
ILUSTRASI. Banyak fintech garap bisnis pembiayaan perumahan buat milenial


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia jasa keuangan berbasis teknologi (fintech) masih belum banyak yang menggarap bisnis pembiayaan perumahan untuk milenial.

Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede mengatakan, saat ini hanya ada dua fintech yang menggarap bisnis pembiayaan perumahan yakni Aktivaku dan Granada.

Keduanya dinilai mempunyai konsep yang bagus, di saat milenial juga mengalami kesulitan mendapatkan kredit dari perbankan.

Tumbur Pardede menjelaskan kenapa masih sedikit yang bermain di sektor ini, karena segmen ini memiliki tenor yang panjang. Sedangkan industri fintech lebih tertarik di tenor jangka pendek. Selain itu lendernya masih banyak yang belum berminat.

Baca Juga: Beredar rumor perceraian dengan Lippo, ini empat fakta penting terkait OVO

Industri fintech justru yang mengikuti lender apabila konsep atau program yang diberikan menarik para lender, maka perusahaan fintech akan menggarap segmen tersebut.

“Lender ini belum melihat fintech yang bermain di segmen pembiayaan perumahan untuk milenial ini sebagai investasi jangka panjang. Karena keunggulan di fintech masih di dominasi dengan pinjaman tenor jangka pendek baik lender masyarakat atau institusi. Dan ekspektasi dari para lender masih memberikan pinjaman untuk yang jangka pendek,” kata Tumbur Pardede kepada Kontan.co.id, Senin (18/11).

Lanjut Tumbur, Pembiayaan perumahan untuk milenial melalui fintech tidak bisa secara langsung. Artinya fintech berkolaborasi melalui bank karena ini bersangkutan dengan pembiayaan jangka panjang. Fintech hanya sebagai aggregator, bank yang menjadi lender namun bekerja sama dengan pemerintah.

Misalnya, program atau kerja sama dengan suatu perusahaan konglomerasi yang menyediakan perumahan bagi karyawan. Jadi fintech ini lebih ke penyedia teknologi, dan kredit skoringnya.

Baca Juga: Hadapi 2020, Tokopedia fokus tingkatkan performa lewat 5 jurus ini

Tumbur bilang Industri fintech ini masih baru, untuk sektor produktif pun belum digarap secara optimal. Segmen pembiayaan perumahan ini memiliki risiko, karena tidak memiliki kolateral. Artinya tidak memiliki cabang fisik yang bisa menjamin keberadaan kolateralnya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×