kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,33   6,87   0.75%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak Peluang di Tahun 2022, Kinerja Fintech Lending Diproyeksi Akan Tumbuh


Selasa, 28 Desember 2021 / 19:44 WIB
Banyak Peluang di Tahun 2022, Kinerja Fintech Lending Diproyeksi Akan Tumbuh
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pandemi belum berakhir, kinerja penyaluran pinjaman fintech diperkirakan masih akan tetap bertumbuh di tahun depan.

Berdasarkan data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), penyaluran pinjaman fintech di bulan Oktober sudah mencapai Rp 129 triliun. AFPI juga optimistis pencairan pinjaman sepanjang tahun ini bisa tumbuh 100% sampai akhir tahun. Adapun, nilainya bisa melewati Rp 150 triliun.

Asal tahu saja, di tahun 2020 pertumbuhan penyaluran pinjaman fintech lending hanya sebesar 25%. Sementara di tahun depan, AFPI menilai industri fintech lending masih bisa tumbuh 50% dibandingkan tahun ini.

"Tantangan utama yang masih akan harus dihadapi di tahun depan yaitu belum terintegrasinya pelaku UMKM dengan ekosistem digital. Namun, kami optimistis hal tersebut dapat dihadapi karena sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur digital sebanyak tiga kali lipat," kata Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W Budiawan juga optimis, kinerja penyaluran pinjaman masih akan tetap tinggi di tahun depan.

Baca Juga: Jumlah Penyelenggara Fintech Terus Berkurang, Begini Kata OJK

"Efek pandemi hanya berimbas beberapa bulan dengan menurunnya penyaluran di bulan April s/d Juli 2020, tapi segera pulih sejak Agustus 2020 dan terus tumbuh hingga saat ini. Industri P2P lending akan terus tumbuh tinggi bersama dengan industri lain dalam ekosistem digital," ucap Bambang kepada kontan.co.id, Selasa (28/12).

Menurut Bambang, yang bisa membuat pinjaman seret bila pandemi Covid-19 memburuk atau kondisi lain yang berdampak masif. Bila kondisi terus membaik seperti saat ini, maka pihaknya optimis akan terus tumbuh tinggi.

Bambang menyebut, banyak peluang di tahun depan. Platform P2P lending akan memperluas kolaborasi dalam ekosistem untuk mendapatkan bisnis. Pendanaan UMKM dengan Gernas BBI juga diprediksi berdampak pada naiknya pendanaan UMKM. Termasuk kerja sama dengan lembaga jasa keuangan lain untuk menjadi pemberi dana akan semakin naik.

"Untuk penurunan suku bunga, kami optimistis berdampak positif pada peningkatan penyaluran dan pengguna. Kami terus monitor dalam beberapa bulan ke depan," katanya.

Bambang mengatakan, dalam menjaga kinerja di tahun depan, platform P2P lending perlu terus memperluas basis pengguna, kolaborasi dalam ekosistem, dan meningkatkan kualitas governance dan manajemen risiko.

Baca Juga: Lender Fintech Lending Ketagihan Memberikan Pinjaman, Ini Penyebabnya

Salah satu pemain fintech P2P lending, Akseleran pun optimis penyaluran pinjaman di tahun depan akan terus alami peningkatan.

Akseleran menargetkan bisa menyalurkan pendanaan hingga Rp 4 triliun untuk tahun depan, atau tumbuh dua kali lipat lagi dibanding tahun ini.

"Tahun ini penyaluran pinjaman kami hampir Rp 2 triliun, di tahun depan targetnya bisa mencapai Rp 4 triliun,” kata Ivan.

Sementara hingga saat ini, penyaluran dana Akseleran telah mencapai lebih dari Rp 1,7 triliun. Akseleran pun sedang mengejar target untuk bisa mencapai Rp 2 triliun hingga akhir tahun dengan memperbanyak partnership supply chain financing untuk membiayai vendor-vendor dari perusahaan besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×