Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Stagnasi masih menyelimuti industri reksadana Tanah Air. Dana kelolaan PT Bahana TCW Investment Management masih berkutat di angka yang sama.
Edward Lubis, Presiden Direktur PT Bahana TCW Investment Management menuturkan, perolehan dana kelolaan hingga sepuluh bulan pertama tahun ini sebesar Rp 29 triliun. Angka ini turun dibandingkan bulan lalu yang telah bertengger di Rp 30 triliun. Penurunan dana kelolaan ini merupakan dampak dari penurunan pasar dan sejumlah pencairan (redemption). Namun penurunan pasar lebih mendominasi terkikisnya dana kelolaan.
“Dana kelolaan kami sempat turun ke Rp 28 triliun. Namun saat ini sedikit demi sedikit sudah mulai kembali lagi menuju Rp 30 triliun," terang Edward kepada KONTAN.
Edward bilang, selama sebulan terakhir, naik turunnya dana kelolaan dipengaruhi oleh subscription (pembelian) dan redemption (pencairan). Namun di antara subscription dan redemption tersebut, diakui Edward masih terdapat nett subscription. Artinya, lebih banyak subscription ketimbang redemption.
“Meski dana kelolaan Bahana turun dibandingkan bulan sebelumnya, namun secara tahunan, dana kelolaan ini tetap tumbuh hampir 10%,” imbuhnya.
Mengingat sempitnya waktu menjelang akhir tahun, Bahana tidak berharap banyak pada penambahan dana kelolaan. Pihaknya ingin mempertahankan dana kelolaan saat ini dan berharap ada sedikit kenaikan hingga mencapai Rp 30 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News