kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Target dana kelolaan Bahana terlampaui


Selasa, 28 Juli 2015 / 15:21 WIB
Target dana kelolaan Bahana terlampaui


Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Baru setengah tahun, target dana kelolaan PT Bahana TCW Investment Management sudah terlampaui. Semula, manajer investasi ini menargetkan bisa mengantongi dana kelolaan sebanyak Rp 30 triliun hingga akhir tahun ini.

Tapi nyatanya, Presiden Direktur PT Bahana TCW Investment Management, Edward Lubis mengatakan, posisi dana kelolaan per pertengahan Juli 2015 sudah mencapai Rp 30,2 triliun alias sudah melampaui target hingga akhir tahun ini. Dana kelolaan Bahana itu telah tumbuh 12% dari akhir 2014 yang sebesar Rp 27 triliun.

Meski begitu, Bahana belum mau tergesa-gesa menaikkan target dana kelolaan hingga akhir tahun. Hal ini karena ada ketidakpastian pasar. "Belum ada perubahan target dana kelolaan yang spesifik. Namun secara internal, kami tetap semangat dan mencoba untuk tumbuh di atas Rp 30 triliun," kata Edward kepada KONTAN, Senin (27/7).

Penyumbang terbesar dana kelolaan Bahana berasal dari reksadana berbasis obligasi dan reksadana pasar uang. Menurut Edward, investor khususnya ritel masih ragu-ragu untuk masuk ke reksadana saham. Sebab, kondisi pasar masih bergejolak dan belum bisa memanfaatkan aksi ambil untung (taking profit). Sementara untuk masuk reksadana saham, investor enggan lantaran belum tahu sampai kapan koreksi pasar akan berlanjut.

Berbeda dengan reksadana pasar uang, investor justru lebih merasa aman. Maklum, volatilitas di reksadana pasar uang tak sebesar reksadana saham.

Untuk mendongkrak dana kelolaan, di sisa tahun ini, Bahana masih akan menerbitkan empat hingga enam produk baru. Produk tersebut adalah reksadana terproteksi yang akan rutin diterbitkan setiap bulannya.

Masing-masing produk reksadana terproteksi diharapkan dapat menyumbang dana kelolaan antara Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar. "Tenor reksadana terproteksi bisa dua tahun hingga tiga tahun. Harapannya produk ini dapat memberikan return antara 8% hingga 8,5% per tahun," imbuh Edward.

Edward menambahkan, aset dasar (underlying asset) reksadana terproteksi lebih banyak obligasi korporasi supaya bisa memberi return menarik. Dus, reksadana terproteksi bisa lebih menarik dari bunga deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×