kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Banyak produk inovatif, asuransi jiwa syariah diharapkan tumbuh 20%-30% di akhir 2018


Senin, 24 September 2018 / 16:42 WIB
Banyak produk inovatif, asuransi jiwa syariah diharapkan tumbuh 20%-30% di akhir 2018
ILUSTRASI. Ilustrasi Industri Syariah


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi jiwa syariah diprediksi masih tumbuh mekar sampai akhir tahun nanti. Sejumlah pengembangan produk yang inovatif diharapkan turut mendongkrak kinerja.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad Sya'roni mengatakan, pertumbuhan bisnis asuransi jiwa syariah memang selalu menggungguli asuransi umum syariah.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Juli 2018, kontribusi bruto asuransi jiwa syariah tumbuh 35,33% menjadi Rp 7,89 triliun. Di sisi lain, kontribusi bruto asuransi umum syariah stagnan dan cenderung turun tipis menjadi Rp 1,05 triliun.

"Hal ini karena produk asuransi jiwa syariah lebih banyak berkembang dibanding yang umum syariah," kata Syaroni kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Dengan demikian, stagnannya pengembangan produk yang dilakukan oleh pelaku asuransi umum syariah juga tidak mampu mendorong penetrasi pasar yang luas lagi. Berbeda dengan strategi yang dilakukan pelaku asuransi jiwa syariah yang terus menyasar segmen individu dengan penawaran produk yang baru.

Asosiasi optimistis sampai akhir tahun ini produk yang menyasar kalangan individu akan tumbuh tinggi. Terutama lanjut Syaroni, minat masyarakat terhadap unitlink syariah juga akan terus berkembang. Dus, penetrasi asuransi syariah pun diharapkan terus mengalami peningkatan secara bertahap.

"Saat ini penetrasi asuransi syariah memang masih belum beranjak di angka 5%, sedangkan cakupan pasarnya masih luas sekali. Hal inilah yang akan menjadi potensi untuk berkembang," ungkapnya.

Hingga tujuh bulan pertama tahun ini, penetrasi asuransi jiwa syariah juga meningkat dari posisi sama tahun lalu sebesar 0,076% menjadi ke posisi 0,100%. Syaroni optimistis pertumbuhan kontribusi bruto di kisaran 20%-30% masih mampu tercapai dengan katalis tersebut. Adapun sampai akhir 2017, realisasi kontribusi mencapai Rp 11,34 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×