Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penetrasi asuransi syariah hingga saat ini masih belum beranjak di level 5%. Namun, ke depan angka ini bisa tumbuh secara bertahap dengan potensi pasar baru yang bisa digarap.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad Sya'roni mengatakan, potensi pasar baru yang bisa digarap diantaranya saat ini perkembangan industri halal yang terus mengalami peningkatan dan perlahan telah menjadi bagian dari gaya hidup.
Mulai dari makanan halal hingga wisata halal yang sedang gencar digarap pelaku usaha. Pemerintah tak kalah peran dalam mendorong industri halal. Dengan adanya ini, asosiasi melihat akan berdampak positif bagi pertumbuhan asuransi syariah yang pada akhirnya bisa menjadi potensi pasar yang besar untuk digarap.
"Sekarang ini seperti wisata halal sudah mulai untuk menggunakan asuransi perjalanan syariah maupun produk personal accident syariah. Nah hal inilah yang akan besar nantinya untuk digarap," kata Sya'roni kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Dus, pemahaman masyarakat mengenai asuransi syariah juga perlahan bisa meningkat. Disamping juga masih ada tantangan yang dihadapi terutama dari sisi pengembangan produk yang inovatif sampai kecepatan pelayanan kepada nasabah.
"Dukungan teknologi juga memang penting, sehingga nantinya segmen individu semakin mengenal asuransi syariah," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News