Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu negara emerging market terbesar di dunia, Indonesia punya potensi besar dalam penerbitan surat hutang, prospeknya pun tergolong cerah. Namun hal ini kontras dengan kondisi industri pemeringkatan di Indonesia.
Dalam beberapa dekade hanya ada dua lembaga besar yang bermain di Indonesia yakni Pefindo sebagai lembaga pemeringkat nasional pertama di Indonesia dan juga Fitch Ratings Indonesia yang tidak lain adalah perwakilan salah satu raksasa di industri pemeringkatan global.
Menjawab potensi pasar di industri pemeringkatan Indonesia, PT Kredit Rating Indonesia (KRI) hadir sejak tahun 2019, dalam tekanan pandemi covid-19, Kredit Rating Indonesia justru tumbuh pesat, lebih dari 60 perusahaan dari berbagai industri telah mempercayakan pemeringkatannya kepada PT Kredit Rating Indonesia, capaian ini tentu membanggakan pasalnya target 60 dari 100 perusahaan telah dipenuhi dalam 3 tahun pertama beroperasi.
“Sampai saat ini kami sudah mendapatkan kepercayaan dari lebih 60 perusahaan dari berbagai macam industri untuk kami peringkat, dan kami menargetkan sudah tembus 100 perusahaan saat ulang tahun ke lima perusahaan kami”, ujar Syaiful Adrian Presiden Direktur Kredit Rating Indonesia dalam siaran pers, Rabu (18/5).
Baca Juga: S&P Tingkatkan Outlook Indonesia Jadi Stabil, Ini Kata Menko Perekonomian
Kecepatan pertumbuhan yang cukup luar biasa dalam jangka waktu tiga tahun, salah satunya disebabkan oleh pertumbuhan jumlah issuer obligasi di Indonesia.
Syaiful Adrian yang juga menyandang gelar CFA Charterholder ini meyakini bahwa perusahaannya dapat bersaing secara sehat di tengah Industri pemeringkatan.
“Kami sejak awal berani berinvestasi pada teknologi dan merekrut sumber daya manusia berpengalaman di industri keuangan yang telah memiliki kapabilitas analitikal mumpuni dan jaringan yang luas”, ucapnya.
Syaiful Adrian telah belasan tahun malang melintang di industri pasar modal dan merupakan jebolan dari lembaga pemeringkat global Fitch Ratings.
Kesuksesan Kredit Rating Indonesia tak lepas dari peran Martha Diana Boeky, Direktur Pemeringkat Kredit Rating Indonesia. Salah satu tantangan dari perusahaan yang bertumbuh cepat adalah talent management, sudah bukan rahasia umum bahwa persaingan mendapatkan tenaga kerja yang mumpuni di industri keuangan merupakan salah satu yang sering dikhawatirkan.
Baca Juga: Antisipasi Kenaikan Suku Bunga, Outflow di Pasar SBN Masih Berlanjut
PT Kredit Rating Indonesia sedari awal menyadari hal ini dan sejak awal telah menyiapkan strategi untuk talent management. “Training, knowledge sharing, work-life balance dan fair compensation merupakan hal-hal yang kami terapkan pada seluruh karyawan di Kredit Rating Indonesia”, demikian tambah Syaiful.
Dalam beberapa waktu ke depan, seiring dengan peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve yang pasti juga akan diikuti peningkatan suku bunga di hampir seluruh negara di dunia, tentu saja akan merupakan tantangan tersendiri bagi pasar obligasi korporasi di Indonesia.
“Siklus dalam ekonomi merupakan suatu kepastian yang harus dilalui oleh setiap perusahaan, tidak terkecuali lembaga pemeringkat. Di titik manapun dalam siklus, kami meyakini potensi Indonesia sebagai negara besar dengan potensi pertumbuhan luar biasa akan turut serta membawa industri keuangan Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Di tengah pandemi pun kami sudah membuktikan bahwa pertumbuhan cepat di tengah tantangan adalah hal yang memungkinkan” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News