kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.053   69,44   0,99%
  • KOMPAS100 1.055   14,32   1,38%
  • LQ45 829   11,91   1,46%
  • ISSI 214   1,24   0,58%
  • IDX30 423   6,73   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,74   1,54%
  • IDX80 120   1,64   1,38%
  • IDXV30 125   0,95   0,76%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

BCA Bersiap mengembangkan branchless banking


Senin, 28 Januari 2013 / 11:15 WIB
BCA Bersiap mengembangkan branchless banking
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan logam mulia emas murni di gerai Butik Emas Antam, Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Roy Franedya |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) segera mengeluarkan pedoman (guideline) pengembangan kantor virtual bank atawa branchless banking pada tahun ini. Setelah itu, regulator akan mengundang perbankan untuk menggelar pilot project layanan baru ini di sejumlah daerah.  

Salah satu bank yang sudah menyatakan ketertarikannya adalah Bank Central Asia (BCA). Bank yang terkenal dengan bisnis transaksinya ini menilai program tersebut dapat meningkatkan penetrasi perbankan di daerah terpencil dan belum berkembang ekonominya. 

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya akan segera membuat pilot project setelah BI menerbitkan semua regulasi branchless banking agar pengembangannya sejalan dengan keinginan BI. "Semua syarat akan kami penuhi. Saat ini Indonesia tidak membutuhkan penambahan bank tetapi penambahan cabang," ujarnya, pekan lalu.

Jahja menambahkan, program ini akan sukses karena menggandeng perusahaan telekomunikasi yang memiliki jaringan hingga ke pedesaan dan terbiasa melayani transaksi yang kecil-kecil. "Program ini akan sangat efisien bagi kami karena kami tidak perlu membuat suatu sarana yang bankable," imbuhnya.

Bagi bank dengan jumlah nasabah ritel sangat besar seperti BCA, nasabah yang memiliki rekening di bawah Rp 2 juta dan aktif melakukan transaksi malah mendatangkan kerugian. Sebab, BCA harus membayar fee per transaksi pada provider. Untuk mengatasinya, BCA mengarahkan nasabahnya menggunakan electronic channel. "Dulu provider menerapkan fixed cost sehingga fee yang dikeluarkan tidak besar. Sekarang per transaksi," ujar Jahja.

Informasi saja, BI berencana mengeluarkan pedoman branchless banking pada kuartal I 2013. Nantinya, BI akan mengundang bank yang bersedia menjalankan program ini untuk melakukan proyek percontohan atau pilot project. Program ini akan dievaluasi pada akhir tahun untuk penyempurnaan aturan.

Dalam program ini, BI akan mensyaratkan dua hal pada bank. Yakni, memperbolehkan nomor telepon genggam sebagai pengganti account untuk transaksi sederhana, seperti pengiriman uang. Sementara transaksi yang lebih kompleks menggunakan bank account. Syarat lainnya, bank harus menyediakan fasilitas ini bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan bank, bukan nasabah eksisting.

Sebelumnya, branchless banking sudah dijalankan Bank Sinar Harapan Bali. Dalam pengembangannya, anak usaha Bank Mandiri ini menggandeng Axis, operator seluler. Sayang, program ini belum sesuai dengan tujuan awalnya karena hanya melayani nasabah yang telah ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×