kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA Catat Transaksi LCS Tumbuh 40% di Sepanjang 2021


Rabu, 16 Februari 2022 / 14:25 WIB
BCA Catat Transaksi LCS Tumbuh 40% di Sepanjang 2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus mendorong pelaksanaan skema pembayaran Local Currency Settlement (LCS). BCA melakukan kolaborasi antar penyedia jasa keuangan dalam lingkup ekosistem perdagangan global.

Pertumbuhan transaksi LCS di BCA terus meningkat, dimana pada 2021 transaksi LCS di BCA meningkat di atas 40% baik secara nilai transaksi maupun jumlah transaksi. Sebagai apresiasi dari Bank Indonesia, BCA juga telah memperoleh penghargaan sebagai Bank Pendukung Pengembangan Pasar Valas Terbaik 2021.

Disamping inisiatif LCS, BCA juga mendukung inisiatif regulator dalam penyediaan QR sebagai metode pembayaran di Thailand dan Malaysia.

Sebagai salah satu bentuk komitmen dalam mendukung transaksi global, BCA turut serta dalam acara G20 Side Event Series bertema ‘’Managing Risk of the Exit Policy Dynamic Through More Diversified Currency to Support Global Trade and Investment’’.

Pada kesempatan tersebut, hadir Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Governor People’s Bank of China Yi Gang, Chief Representative of BIS for Asia and the Pacific Siddharth Tiwari, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Ekonom Indonesia M. Chatib Basri, dan Ketua APINDO Hariyadi B. Sukamdani yang diselenggarakan pada Rabu (16/02) di JCC, Jakarta.

Baca Juga: Sri Mulyani: Skema LCS Bisa Kurangi Ketergantungan Pada Mata Uang Tertentu

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA menyatakan BCA secara penuh mendukung penyelenggaraan G20 Indonesia 2022 dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi melalui berbagai aspek. 

Forum ini merupakan show case upaya indonesia dan negara mitra LCS melakukan harmonisasi aturan khususnya di pasar valuta asing, dalam mendorong kegiatan perdagangan dan investasi di masing - masing negara.

"Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan awareness negara – negara G20 lain atas manfaat dari skema LCS untuk penguatan ekonomi regional yang akan mendukung ekonomi global. BCA sebagai bagian dari perbankan nasional terus mendorong inisiatif bank sentral di beberapa negara dalam mendukung transaksi Local Currency Settlement (LCS) yang efisien dan kompetitif," ujarnya secara virtual, Rabu (16/2).

Local Currency Settlement (LCS) merupakan mekanisme pembayaran perdagangan internasional menggunakan mata uang lokal negara terkait. Transaksi LCS dapat dijalankan dalam lima mata uang, yaitu Indonesian Rupiah, Thai Baht, Malaysian Ringgit, Japanese Yen dan Chinese Yuan. Penerapan Local Currency Settlement ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan mata uang Dolar Amerika Serikat (USD), baik dalam transaksi perdagangan barang dan jasa, investasi maupun transfer valas untuk kebutuhan personal

Kehadiran LCS telah memberikan ragam manfaat bagi nasabah termasuk kuotasi nilai tukar mata uang asing secara langsung (direct quotation) antara Indonesia dengan negara mitra serta penyelesaian transaksi yang lebih cepat karena negara mitra berada dalam zona waktu Asia. 
Selain itu nasabah juga bisa mendapatkan nilai tukar yang kompetitif dan biaya yang ringan. Terdapat pula relaksasi regulasi dalam melakukan transaksi jual beli valuta asing dalam mata uang ringgit, baht, dan yen terhadap rupiah.

Baca Juga: BI Bidik Transaksi LCS Naik 10% pada Tahun 2022

Untuk LCS Malaysia dan Thailand, relaksasi kewajiban dokumen underlying untuk jual beli Ringgit dan Baht terhadap Rupiah, nominal sampai dengan ekuivalenb US$ 200.000 per transaksi dapat dilakukan tanpa menyerahkan dokumen underlying, sedangkan untuk LCS Jepang relaksasi tersebut juga berlaku sampai dengan nominal ekuivalen dengan US$ 500.000 per transaksi.

Ke depannya BCA akan terus mendukung bisnis perbankan internasional khususnya terkait transaksi LCS. Adapun beberapa negara yang potensial untuk dijajaki kerjasama LCS adalah Taiwan, Korea dan India. 

"Kami berharap melalui penyelenggaraan G20 ini, kami turut serta membangkitkan perekonomian global dan Indonesia meskipun pandemi masih berlangsung," tutup Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×