kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BCA gandeng Danamon dan ATM Prima


Kamis, 20 Agustus 2015 / 11:12 WIB
BCA gandeng Danamon dan ATM Prima


Reporter: Dea Chadiza Syafina, Lidya Panjaitan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) kian gencar melancarkan penetrasi kartu Flazz, uang elektronik atau electronic money (e-money) miliknya. Setelah pekan lalu BCA bersinergi lewat penerbitan kartu prabayar bersama (co-branding) dengan OCBC NISP, BCA kini kembali menggandeng mitra anyar, yakni Bank Danamon.

Selain Bank Danamon, pada saat yang sama BCA juga bermitra dengan PT Rintis Sejahtera (Rintis) selaku pemilik ATM Prima. Pemilik kartu Flazz pun dapat mengisi ulang kartunya pada jaringan ATM Prima dan Bank Danamon.

Maraknya penggunaan uang elektronik, menyebabkan BCA merasa perlu menggeber ketersediaan infrastruktur, dan salah satu caranya melalui co-branding. "Kami berharap kerjasama ini dapat memberikan efisiensi bagi pengguna," tutur Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, kemarin (19/8).

Bank Danamon pun merasa kerjasama ini memberikan kemudahan bagi nasabahnya. “Nasabah Bank Danamon diharapkan dapat menerima manfaat dari transaksi uang elektronik, yaitu kecepatan dan kemudahan," imbuh Sng Seow Wah, Direktur Utama Bank Danamon, pada kesempatan yang sama.

Head of Consumer Cards BCA, Santoso menambahkan, hingga medio tahun 2015, volume transaksi penggunaan kartu multiguna BCA, Flazz, telah mencapai 46 juta transaksi, melampaui pencapaian setahun penuh di 2014 yang sebesar 42 juta transaksi.

“Sepanjang tahun 2015, secara tahunan, kami memperkirakan kenaikan volume transaksi uang elektronik mencapai 200%,” imbuh Santoso.

Selain itu, jumlah kartu prabayar Flazz yang beredar sudah mencapai 7,7 juta kartu. Jumlah tersebut tumbuh lebih dari 30%, jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, Santoso bilang, secara nilai penggunaan uang elektronik juga terus mengalami peningkatan. Dia merinci, sepanjang enam bulan tahun 2015, bank yang berafiliasi dengan Grup Djarum ini telah mengantongi nilai transaksi sebanyak Rp 425 miliar. Diharapkan nilai transaksi Flazz tumbuh menjadi Rp 900 miliar hingga akhir 2015.

Pencapaian tersebut menyebabkan BCA menjadi salah satu pemain terbesar uang elektronik di Indonesia. Santoso menambahkan, BCA menargetkan bisa menggaet 27%–29% pangsa pasar uang elektronik di Indonesia, salah satunya lewat kerjasama dengan bank lain. “Sudah ada pembicaraan dengan beberapa bank, tapi masih dalam tahap penjajakan karena membutuhkan kesiapan dari dua belah pihak,” kata Santoso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×