Reporter: Shuliya Indriya Ratanavara | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bisnis konsumer diproyeksikan bakal tumbuh seiring kebijakan pemerintah menurunkan suku bunga acuan dan juga relaksasi loan to value (LTV) di semester II 2016. Ini bisa menjadi amunisi perbankan untuk menggenjot kredit di semester II 2016.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja menjelaskan, kredit konsumer merupakan produk yang sensitif harga. “Jadi, kalau suku bunga diturunkan permintaannya akan naik,” katanya seusai CEO Roundtable BradZtm di Hotel Dharmawangsa, Rabu (10/11).
Jahja juga mengaku Bank BCA akan menggenjot kredit konsumer terutama untuk kredit pemilikan rumah. Ia menambahkan BCA juga telah melakukan sedikit revisi target KPR dari yang tadinya diperkirakan bertambah Rp 2 triliun-Rp 3 triliun menjadi Rp 4 triliun-5 triliun di tahun ini. “Posisi kita sekarang itu sudah ada Rp 60 triliun, bisa mencapai Rp 65 triliun di akhir tahun,” jelas Jahja.
Menurutnya, dengan mendorong kredit pemilikan rumah secara tidak langsung juga pihaknya turut menggenjot pertumbuhan industri properti yang nantinya akan turut mendorong industri bahan material dan juga membuka lapangan pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News