Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memproyeksi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tahun 2022. Felicia Mathilda Simon, Executive Vice President Consumer Credit Business Bank BCA berharap KPR tahun depan dapat mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
“Segmen rumah atau debitur yang diandalkan masih sama seperti di tahun 2021, yaitu segmen pembelian properti melalui developer maupun rumah seken serta adanya optimalisasi penawaran KPR kepada segmen-segmen nasabah BCA yang potensial untuk membeli rumah,” jelasnya kepada Kontan.co.id pada Kamis (9/12).
Dia mencontohkan segmen first home buyer (millennial) dan nasabah payroll. Juga segmen nasabah Prioritas BCA.
Baca Juga: Bank Digital Tanah Air Berupaya Membangun Ekosistem
Felicia menyatakan hingga kuartal ketiga 2021, KPR BCA telah menyalurkan kredit sebanyak Rp 95,08 triliun dengan pertumbuhan sebesar 6,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.
“Jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, penyaluran KPR BCA menignkat signifikan seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik, juga didukung adanya kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan industri properti,” tambahnya.
Felicia menyatakan penurunan suku bunga KPR BCA sejalan dengan penurunan suku bunga acuan BI. Juga dipengaruhi oleh kondisi likuiditas dan biaya dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BCA.
Baca Juga: Pergerakan bunga KPR bakal dipengaruhi biaya dana dan suku bunga acuan
“Penurunan suku bunga KPR BCA tahun ini ditawarkan ke masyarakat melalui promosi yang dilakukan sepanjang tahun oleh BCA mulai dari suku bunga HUT KPR BCA ke- 64 sampai dengan event OnlinExpo yang diadakan pada Juli dan September 2021,” jelasnya.
BCA telah terus memangkas bunga KPR seiring penurunan bunga acuan BI. Tercermin dari laporan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) KPR BCA sepanjang 2021sudah menurun sekitar 130 basis poin.
Baca Juga: Salurkan kredit sektor keuangan berkelanjutan Rp 143,1 T, BCA sasar semua sub sektor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News