Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memproyeksi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) masih akan naik 100 basis poin (bps) alias 1% pada tahun ini.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan setiap kenaikan bunga acuan The Fed sebesar 25 bps maka suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate bisa naik 50 bps atau 0,5%.
Sehingga dengan potensi kenaikan bunga The Fed pada semester II-2018 sebesar dua kali lagi sebesar 50 bps, maka kenaikan bunga 7DRR rate diproyeksi sekitar 100 bps atau 1%.
Seperti diketahui, pada tahun ini The Fed telah menaikkan bunga acuan sebanyak dua kali. Pertama pada 22 Maret 2018 sebesar 0,25% dan kedua pada 14 Juni 2018 lalu sebesar 0,25%. Saat ini bunga The Fed berada di angka 2%.
"Spread antara suku bunga The Fed dengan bunga acuan BI 7DRR rate idealnya adalah 3%-4%," kata Jahja kepada kontan.co.id, Rabu (11/7).
Menurut Jahja, kenaikan bunga acuan BI akan mempengaruhi bunga kredit. Hal ini dalam jangka panjang akan mempengaruhi permintaan dari kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News