kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA rogoh Rp 300 miliar untuk migrasi kartu


Rabu, 13 Januari 2016 / 23:25 WIB
BCA rogoh Rp 300 miliar untuk migrasi kartu


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku membutuhkan sekitar Rp 300 miliar untuk migrasi chip di kartu debit.

Sebagai informasi saat ini tercatat jumlah kartu debit BCA sebanyak 12 juta kartu.

BCA menargetkan proses konversi ini bisa dilakukan secara bertahap.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, biaya upgrade chip sebesar US$ 2 sampai US$ 3 per kartu.

Cukup mahal, oleh karena itu Jahja menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menunda implementasi penggunaan chip bagi kartu debit hingga Desember 2021 yang sebelumnya rencananya diberlakukan awal 2016.

“Karena kan minta ganti nggak gampang, misalnya ketika dihubungi, sang debitur ternyata pindah alamat, ini kan masalah tersendiri,” ujar Jahja, Rabu, (13/01).

Jahja mengatakan untuk melakukan migrasi kartu debit dari magnetic stripe ke teknologi chip memang membutuhkan waktu yang panjang.

Upgrade juga harus berlaku pada sistem yang sudah ada.

Sebagai informasi, BI resmi melakukan penundaan penggunaan ketentuan implementasi standar nasional teknologi chip dan penggunaan pin enam digit pada kartu ATM/debit hingga 31 Desember 2021.

Dalam implementasinya BI melakukan migrasi secara bertahap, yaitu 30% kartu debit di seluruh Indonesia harus menggunakan chip pada 1 Januari 2019, kemudian pada 1 januari 2020 menjadi 50%.

Selanjutnya pada 1 Januari 2021 jadi 80% dan pada 1 Januari 2022, seluruh kartu ATM di Indonesia sudah memakai teknologi chip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×