kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BCA siapkan Rp 1,1 triliun bagi anak usaha


Senin, 23 Maret 2015 / 10:49 WIB
BCA siapkan Rp 1,1 triliun bagi anak usaha
ILUSTRASI. Pelaku UKM menata berbagai kain batik yang dipamarkan di Jakarta, Rabu (20/9). Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pembiayaan multifinance ke sektor UMKM meningkat 23,27% year on year menjadi Rp 164,12 triliun per Juli 2023. Peningkatan ditopang oleh pembiayaan investasi sebesar 44,23%, diikuti pembiayaan multiguna sebesar 38,98% dan modal kerja sebesar 15,51%.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Demi memperkuat konglomerasi keuangan, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk terus memperkuat bisnis anak usahanya. Bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini menyediakan dana hingga Rp 1,1 triliun untuk menyuntikkan dana segar ke anak-anak perusahaannya.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, suntikan dana Rp 1,1 triliun itu masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) BCA tahun 2015 yang diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). "Kami menyediakan total fund sekitar Rp 1,1 triliun untuk anak-anak perusahaan yang membutuhkan. Itu untuk semua anak perusahaan, dibagi-bagi, bukan hanya untuk satu anak usaha BCA saja," kata Jahja, akhir pekan lalu.

Jahja bilang, suntikan dana segar kepada anak usaha ini sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing anak usaha. Suntikan modal diberikan jika anak usaha bank dengan kode emiten BBCA ini menunjukkan perkembangan bisnis yang baik dan memerlukan tambahan modal.

BCA sendiri telah menyiapkan manajemen risiko bisnis konglomerasi keuangan. Jahja bilang, bentuk konglomerasi keuangan di Grup BCA adalah dengan mengelola risiko secara terpadu. BCA akan memiliki satu direksi yang secara khusus akan mengelola risiko secara terpadu pada konglomerasi keuangan.

Selain itu, BCA juga akan menyiapkan audit yang dipantau berdasarkan permintaan dari anak-anak perusahaan. "Selain audit, untuk reportingnya juga akan dilakukan secara terpadu. Bagian keuangan BCA mengumpulkan data-data anak perusahaan dan dikonsolidasikan lalu ada perinciannya," jelas Jahja.

Dari sisi risiko manajemen operasional, akan ada beberapa direktur yang membawahi anak-anak perusahaan yang masuk konglomerasi keuangan di BCA. Kata Jahja, BCA memilih untuk memiliki banyak direksi yang membawahi anak usaha, sebab masing-masing anak usaha butuh penanganan bisnis berbeda.

"Direktur yang memang memiliki keahlian bidang itu adalah yang membawahi. Jadi ada beberapa direktur yang membawahi anak perusahaan, tidak satu orang direksi karena tidak mungkin satu orang menguasai semua," ucap Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×