Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bank umum syariah makin efisiensi mengelola dana. Ini terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank umum syariah per September 2017 sebesar 91,68 %, lebih rendah bila dibandingkan dengan September 2016 yang di posisi 96,27%.
Penurunan BOPO tersebut turut dirasakan juga oleh PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah). Anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini mencatatkan BOPO pada September 2017 sebesar 87,76%, atau lebih rendah dari September 2016 sebesar 90,46%.
Menurut Direktur Utama BCA Syariah, John Kosasih, penurunan tersebut terjadi karena pendapatan operasional BCA Syariah meningkat signifikan, sementara biaya operasional berhasil ditahan. Dus, BOPO September 2017 lebih membaik.
“Efisiensi di operasional dan menekan biaya dana pihak ketiga (DPK) menjadi penyumbang efisiensi,” ujar John kepada Kontan.co.id, Senin (20/11).
John menambahkan, penurunan suku bunga deposito ikut menurunkan biaya dana. Selain itu, optimalisasi pendapatan operasional yang terus membaik seiring dengan pertumbuhan pembiayaan yang terjaga membuat BOPO menjadi turun.
“Menurut saya masih tetap di kisaran seperti itu (BOPO menurun), dan tren nya positif membaik (di akhir tahun). Tentu pengaruhnya besar terhadap laba karena pendapatan operasional lebih kencang tumbuh dibanding biaya operasional,” ujar John.
BCA Syariah juga berharap dapat terus menekan BOPO agar efisiensi lebih baik dan laba meningkat. Menurut John, pihaknya akan menekan BOPO hingga 86% di akhir tahun 2017.
Sebagai informasi, hingga kuartal III-2017 BCA Syariah telah mengumpulkan laba sebesar Rp 32,85 miliar tumbuh 36,36% bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 24,09 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News