kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beban Bunga Turun, Bank BTPN Bukukan Laba Bersih Rp 1,93 Triliun di Semester I-2022


Selasa, 02 Agustus 2022 / 20:21 WIB
Beban Bunga Turun, Bank BTPN Bukukan Laba Bersih Rp 1,93 Triliun di Semester I-2022
ILUSTRASI. PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) berhasil mencatatkan kinerja yang solid pada paruh pertama tahun 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) berhasil mencatatkan kinerja yang solid pada paruh pertama tahun 2022. 

Hanna Tantani, Direktur Keuangan Bank BTPN menyatakan laba bersih setelah pajak secara konsolidasi mencapai Rp 1,93 triliun pada semester I-2022. Jumlah ini meningkat 3% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,87 triliun. 

"Hal ini disebabkan oleh penurunan beban bunga sebesar 9% yoy serta peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 5% yoy, meskipun biaya operasional sedikit meningkat sebesar 2% yoy dari Rp 3,44 triliun ke Rp3,50 triliun," ujarnya secara virtual, Selasa (2/8). 

Baca Juga: Lewat Jenius, BPTN Salurkan Kredit secara Digital Rp 600 Miliar hingga Juni 2022

Bank BTPN berhasil menyalurkan pertumbuhan kredit 10% yoy dari Rp 135,56 triliun menjadi Rp 149,25 triliun per Juni 2022.  Permintaan kredit bertumbuh sesuai dengan momentum pertumbuhan yang optimistis.

Hal ini terlihat dari segmen korporasi meningkat sebesar 22% yoy dan adanya peningkatan pada kredit syariah sebesar 11% yoy.

Bank BTPN juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 11% yoy, dari Rp 175,93 triliun menjadi Rp 195,47 triliun pada triwulan II 2022. 

Secara kualitas aset, Bank BTPN mampu menjaga tecermin dari  rasio gross Non-Performing Loan (NPL) yang berada di level 1,35%, menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 1,46% dan masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,04% pada akhir Mei 2022.

Dari sisi likuiditas, Bank BTPN mengoptimalkan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat sebesar 7% yoy dari Rp 96,64 triliun pada akhir Juni 2021 menjadi Rp103,17 triliun pada akhir Juni 2022. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya saldo dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar 38% yoy dari Rp28,28 triliun menjadi Rp38,93 triliun.

Sehingga rasio CASA meningkat dari 29,3% menjadi 37,7%,  sementara time deposit mengalami penurunan sebesar 6% (yoy) menjadi Rp64,24 triliun. 

Upaya menghimpun dana pihak ketiga dilakukan sejalan dengan upaya menekan biaya dana seiring dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang masih rendah, cost of fund (rupiah) turun dari 3,6% menjadi 2,9%. 

Bank BTPN terus memantau kualitas kredit nasabah, mengelola restrukturisasi kredit, dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit, tercatat penambahan biaya kredit sebesar 6% menjadi Rp 740 miliar.

Baca Juga: BTPN Syariah Terus Mengembangkan Ekosistem Digital Syariah di Indonesia

Di tengah kondisi pandemi yang makin membaik, Bank BTPN berhasil meningkatkan pendapatan bunga bersih sebesar 2% (yoy) menjadi Rp 5,72 triliun pada paruh pertama tahun ini, dari Rp 5,59 triliun.

Peningkatan ini dikontribusikan oleh pertumbuhan kredit dan penurunan beban bunga sebesar 9% (yoy) menjadi Rp1.704 miliar dari Rp 1.879 miliar dengan meningkatnya saldo CASA serta menurunnya suku bunga time deposit, namun di sisi yield terjadi penurunan sehingga berdampak pada lebih rendahnya NIM dari 6,76% pada triwulan II 2021 menjadi 6,34% pada triwulan II 2022.

Bank BTPN juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 181,3% dan net stable funding ratio (NSFR) 121,3% pada posisi 30 Juni 2022. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 25,2%.

Adapun layanan digital banking  Jenius mengalami pertumbuhan pengguna terdaftar  sebesar 19% yoy, dari   3.345.061 per Juni 2021 menjadi 3.995.013 di periode yang sama tahun ini.  

Funding balance/ DPK yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar   12% (yoy) menjadi   17,3 triliun dari 15,4 triliun di akhir Juni 2022.  Flexi cash/Total Disbursement Credit   yang disalurkan mencapai 602 miliar atau naik 148% (yoy) dari 243 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×