Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pelaku industri asuransi jiwa kian menyadari kebutuhan sumber dana manusia untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Kemarin, Philip Hampden-Smith, Executive Vice President General Manager of Manulife Asia Tenggara mengatakan kepada Bloomberg, perusahaan asuransi jiwa asal Kanada ini bakal menambah 800 staf baru pada dua atau tiga tahun mendatang di Indonesia, dari posisi saat ini sekitar 1.200 orang.
Felicia Gunawan, Assistant Vice President Corporate Communication and Branding Manulife Indonesia menambahkan, rekrutmen karyawan ini sesuai rencana induk usaha yang ingin memperbesar bisnis. "Terutama untuk menopang kerja sama dengan mitra," kata Felicia, Kamis (24/11). Manulife juga membidik 15.000 agen di 2015, dari 7.000 agen September lalu.
Asuransi Jiwa Generali Indonesia juga bakal memperbesar jumlah karyawan. Edy Tuhirman, Chief Executive Officer Generali Indonesia mengatakan, pihaknya akan menambah 30% karyawan baru sampai akhir tahun depan. Bisnis perusahaan asuransi asal Italia ini semakin berkembang. Salah satu indikatornya, pendapatan premi tahunan per September tumbuh lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 200 miliar. "Pertumbuhan bisnis asuransi jiwa tahun depan akan lebih bagus, kami harus siap," tegas Edy.
Generali Indonesia mulai merekrut agen awal semester kedua 2011. Sekitar 700 agen disebar untuk menjajakan produk perlindungan jiwa. Dua tahun pertama, Generali hanya mengandalkan kanal distribusi employee benefit dan bancassurance.
Sun Life Financial Indonesia (SLFI) mencatat, jumlah karyawan 140 orang Oktober lalu. "Jumlah karyawan akan ditambah sesuai kebutuhan," tutur Bert Paterson, Country Manager Sun Life. Sun Life akan mendongkrak jumlah tenaga pemasaran dari 4.800 agen Oktober lalu menjadi 8.000 agen akhir 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News