Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Rita juga menilai kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dananya di MNC Bank kian meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya komposisi DPK yang naik 12,18% yoy menjadi Rp 13,98 triliun.
Sementara itu, jika melihat dari kinerja sahamnya, NOBU tampak lebih tertekan dibandingkan BABP. Setidaknya ini terlihat dari pergerakan harga saham BABP yang meningkat lebih pesat, setidaknya tiga bulan terakhir.
Mengutip data RTI (31/10), BABP tercatat sudah mengalami kenaikan harga saham sekitar 31,48% selama tiga bulan terakhir menjadi Rp 71 per saham. Sementara, NOBU hanya meningkat 8,8% selama tiga bulan terakhir menjadi Rp 680 per saham.
Baca Juga: OJK: Aksi Akuisisi MNC Bank dan Nobu Masih Berjalan
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyampaikan, bahwa hingga saat ini belum ada potensi pembatalan merger kedua bank tersebut.
Dian menjelaskan, secara individual kondisi dan kinerja kedua bank saat ini masih relatif baik dengan permodalan yang sudah di atas ketentuan minimum yaitu di atas Rp 3 triliun.
Baca Juga: OJK Himbau Nobu dan MNC Bank Cari Alternatif Lain Jika Batal Merger
Sehingga kata Dian, OJK tidak ingin menggunakan paksaan untuk menyatukan dua bank yang tergolong sehat serta memiliki karakteristik bisnis yang berbeda, perlu dilakukan secara berhati-hati guna nantinya dapat menghasilkan sinergi yang berkelanjutan.
"Selanjutnya OJK senantiasa mendukung proses konsolidasi agar bank semakin kuat dan sehat secara berkelanjutan," ujar Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News