Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga memberikan pengaruh pada profitabilitas bank syariah dan unit usaha syariah perbankan.
Seperti diketahui, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali mengerek bunga penjaminan 25 basis poin (bps) menjadi 6,5%. Selain itu, suku bunga bank sentral, BI 7 Days Reserve Rate telah naik menjadi 5,5%.
Unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) pun memiliki strategi sendiri untuk mempertahankan profitabilitas.
"Untuk mempertahankan net operation margin (NOM) kami lebih aktif untuk transaksi-transaksi yang memberikan fees seperti sindikasi, transaksi trade finance, dan sebagainya," ujar Pandji Djajanegara, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga kepada Kontan.co.id pada Jumat (14/9).
Pandji menambahkan, nisbah tetap perlu disesuaikan sesuai kondisi pasar. Bila LPS rate naik, lanjut Pandji, CIMB Niaga Syariah juga akan mengarah ke penyesuaian juga.
"Perlahan sudah mulai (naik), mulai dari 25 bps juga," kata Pandji. Namun Pandji tidak merinci posisi NOM dan nisbah rata-rata CIMB Niaga Syariah hingga saat ini.
Sebelumnya PT Bank Maybank Indonesia Tbk juga telah memutuskan untuk melakukan penyesuaian nisbah dana dan pembiayaan rata-rata sebesar 25 bps.
"(Nisbah) Sudah disesuaikan mengikuti perubahan nisbah dana dan pembiayaan," ujar Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria.
Asal tahu saja, berdasarkan Stasitisk Bank Syariah milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2018, NOM Bank Umum Syariah dan unit usaha syariah perbankan berada di posisi 2,57%. Nilai ini membaik dari pada posisi yang sama tahun lalu di level 2,68%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News