kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Begini Kondisi Penyaluran Pembiayaan Syariah di Sejumlah Perusahaan Multifinance


Jumat, 02 Agustus 2024 / 19:43 WIB
Begini Kondisi Penyaluran Pembiayaan Syariah di Sejumlah Perusahaan Multifinance
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan multifinance telah mencatat penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah dengan hasil yang beragam. KONTAN/Baihaki/21/6/2024


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance telah mencatat penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah dengan hasil yang beragam pada semester I-2024. 

Seperti PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang telah mencatat penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah sebesar Rp 1,40 triliun sampai dengan bulan Juni 2024 atau menurun 22% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu Rp 1,80 triliun.

Namun, apabila dilihat dari sisi aset kelolaan berbasis syariah di CNAF masih mengalami pertumbuhan sebesar 10% dari Rp 5,43 triliun pada periode yang sama tahun 2023 menjadi Rp 5,99 triliun di semester I-2024.

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengungkapkan, pihaknya masih optimistis dapat menyalurkan pembiayaan baru berbasis syariah bisa mencapai Rp 3,64 triliun sampai dengan akhir tahun 2024.

Baca Juga: Laba Sejumlah Emiten Multifinance Tergerus

Sampai dengan bulan Juni 2024, penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah di CNAF ini masih berada di bawah pembiayaan konvensional yang mencapai Rp 3,22 triliun atau meningkat 58% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 2,03 Triliun.  

Adapun, CNAF terus menjalankan sejumlah strategi untuk menggenjot segmen syariah ini, salah satunya adalah dengan mengembangkan dan memperluas layanan produk-produk yang dapat memberikan opsi dan sesuai dengan kebutuhan pasar. CNAF juga akan meningkatkan penetrasi pembiayaan syariah dan pengembangan produk refinancing syariah.

"Indonesia memiliki populasi umat Muslim terbesar, kami melihat ini sebagai salah satu peluang bisnis, dan ke depannya prospek pembiayaan syariah akan terus meningkat baik di Indonesia maupun di CNAF khususnya," kata Ristiawan kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).

Adapun pembiayaan baru segmen syariah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) tercatat senilai Rp 4,3 triliun pada semester I-2024. Angka ini mewakili 22% dari total pembiayaan baru ADMF.

Pembiayaan baru ADMF pada semester I-2024 tercatat senilai Rp 20 triliun, sedikit mengalami penurunan 2% secara year on year. Penurunan pembiayaan baru di Adira Finance disebabkan seiring dengan melesunya industri otomotif di sepanjang semester I-2024.

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Multifinance Alami Penurunan Laba Bersih di Semester I-2024

Presiden Direktur Adira Finance, Dewa Made Susila menjelaskan, untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, pihaknya terus melakukan kegiatan pemasaran, ekspansi dari kanal-kanal penjualan di komunitas syariah, serta memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya non-otomotif seperti produk AMANAH (Adira Multi Dana Syariah).

"Hingga Juni 2024, Adira Syariah telah mengoperasikan 476 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, termasuk cabang syariah. Dari sisi digital, perusahaan terus mengoptimalkan penjualan melalui berbagai platform," kata Dewa dalam media update kinerja keuangan Adira Finance, Kamis (1/8).

Namun, penyaluran pembiayaan syariah PT Mandiri Utama Finance (MUF) berhasil mencatat peningkatan di sepanjang enam bulan pertama 2024 ini.

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja menjelaskan, penyaluran pembiayaan syariah perusahaan meningkat 14,7% secara year on year menjadi Rp 2 triliun di semester I-2024.

"Pertumbuhan penyaluran pembiayaan syariah MUF lebih tinggi dibandingkan konvensional. Kami melihat demand masyarakat terhadap pembiayaan syariah semakin meningkat, seiring dengan terus meningkatnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," ujar Stanley kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).

Adapun segmen mobil baru mendominasi pembiayaan syariah dengan porsi 61% atau sebesar Rp 1,2 triliun, diikuti oleh segmen mobil bekas sebesar 34% atau Rp 674 miliar. 

Sementara itu, outstanding piutang pembiayaan syariah MUF sampai dengan Juni 2024 tercatat mencapai Rp 5,8 miliar, angka ini melesat 50% secara tahunan.

Hingga akhir tahun, MUF menargetkan penyaluran pembiayaan syariah bisa mencapai Rp 3,6 triliun. Menyambut antusiasme masyarakat terhadap pembiayaan syariah, MUF menjalankan sejumlah strategi untuk mencetak pertumbuhan.

Yakni dengan memperluas akses pembiayaan syariah melalui ekspansi jaringan kantor, optimalisasi pemasaran digital, melakukan diversifikasi produk dengan menyediakan pembiayaan syariah melalui akad ijarah, serta peningkatan pembiayaan segmen korporasi. 

"Selain itu, kerja sama dengan BSI melalui BSI OTO juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan kinerja pembiayaan syariah MUF," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×