Begini Strategi Bank BPD Bali Menekan Rasio Kredit Macet

Jumat, 12 September 2025 / 14:30 WIB

ILUSTRASI. Gedung kantor bank pembangunan daerah atau BPD Bali. BPD Bali mampu menurunkan rasio kredit bermasalah/non performing loan (NPL) dari 1,32% pada Juni 2024 menjadi 0,9% di semester I 2025.

Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) masih menghadapi tantangan besar untuk menjaga kualitas aset sepanjang tahun 2025 ini. Namun, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mampu menekan rasio kredit bermasalah.

BPD Bali mampu menurunkan rasio kredit bermasalah/non performing loan (NPL) dari 1,32% pada Juni 2024 menjadi 0,9% di semester I 2025. Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, mengatakan pencapaian itu didorong strategi penyaluran kredit yang lebih hati-hati.

“NPL gross BPD Bali hingga Juli 2025 tercatat 0,87%, lebih rendah dari Desember 2024 sebesar 0,92%. Sedangkan NPL net tetap terjaga di 0,02%,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (9/9/2025).

Nyoman menjelaskan, ada lima langkah utama menjaga kualitas kredit. Pertama, memantau ketat debitur dalam perhatian khusus dan melakukan penagihan atau restrukturisasi dini.

Kedua, fokus menyalurkan kredit ke nasabah berisiko rendah. Ketiga, meningkatkan kompetensi analis kredit. Dengan strategi itu, BPD Bali menargetkan NPL gross hanya 1,35% pada akhir tahun.

Keempat, melakukan percepatan penyelesaian debitur NPL existing dengan penagihan, penjualan agunan secara dibawah tangan atau lelang, melakukan klaim terhadap debitur yang sudah mempunyai hak klaim kepada rekanan asuransi/penjaminan.

Dan terakhir, menyelesaikan kredit dengan win-win solution terhadap debitur yang akan melakukan pelunasan tetapi mempunyai dana terbatas dan tidak menutup keseluruhan outstanding dengan memberikan keringanan.

Sampai dengan akhir tahun 2025, rasio NPL gross Bank BPD Bali diproyeksikan sebesar 1,35% dan NPL Nett diproyeksikan sebesar 0,02%.