Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pembangunan daerah (BPD) masih menghadapi tantangan besar untuk menjaga kualitas aset sepanjang tahun 2025 ini.
Sejumlah bank mencatat kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), bahkan ada yang menembus di atas 4%.
Bank Banten menjadi yang tertinggi dengan NPL sebesar 7,06% per Juni 2025. Meski turun dari 9,76% pada periode sama tahun lalu, level ini sudah melampaui batas sehat regulator yang maksimal 5%.
Baca Juga: Jaga Kualitas Kredit, NPL BCA Cuma 2% Per Kuartal-I 2025
Kenaikan juga terjadi di beberapa BPD lain. Bank Jatim mencatat NPL naik dari 3,04% menjadi 4,15%, Bank Kaltimtara dari 2,37% menjadi 4,12%, Bank Jakarta dari 2,12% menjadi 3,02%, Bank Sumsel Babel dari 2,84% menjadi 2,96%, dan Bank Sulselbar dari 2,38% menjadi 3,13%.
Di sisi lain, ada BPD yang berhasil menekan rasio kredit bermasalah. BPD Bali, misalnya, menurunkan NPL dari 1,32% pada Juni 2024 menjadi 0,9% setahun kemudian. BPD DIY juga mencatat penurunan dari 3,77% menjadi 3,12%.
Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, mengatakan pencapaian itu didorong strategi penyaluran kredit yang lebih hati-hati.
“NPL gross BPD Bali hingga Juli 2025 tercatat 0,87%, lebih rendah dari Desember 2024 sebesar 0,92%. Sedangkan NPL net tetap terjaga di 0,02%,” ujarnya, Selasa (9/9).
Baca Juga: Hati-hati, Pemburukan Kualitas Kredit Perbankan Bisa Berlanjut pada Semester II
Nyoman menjelaskan, ada tiga langkah utama menjaga kualitas kredit. Pertama, memantau ketat debitur dalam perhatian khusus dan melakukan penagihan atau restrukturisasi dini.
Kedua, fokus menyalurkan kredit ke nasabah berisiko rendah. Ketiga, meningkatkan kompetensi analis kredit. Dengan strategi itu, BPD Bali menargetkan NPL gross hanya 1,35% pada akhir tahun.
Sementara itu, Bank Sumsel Babel melaporkan NPL net sebesar 0,74% per Agustus 2025, naik tipis dari 0,63% pada Juni 2025.
“Posisi ini masih dalam kategori baik,” ujar Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel, Teddy Kurniawan.
Baca Juga: Risiko Kredit Macet Mengintai, NPL Sejumlah Bank Tembus di Atas 5%
Teddy menambahkan, pihaknya akan terus menjalankan langkah penyelamatan dan penyelesaian kredit, baik melalui jalur litigasi maupun non-litigasi, untuk menjaga rasio tetap terkendali.
Selanjutnya: Tarif Parkir Mobil & Motor di Jakarta Akan Naik, Ini Bocorannya
Menarik Dibaca: JCO: Promo 9.9 Terakhir! Donat & JCOOL Cuma 99 Ribu!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News