kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Begini upaya bank menangkis upaya pembobolan rekening nasabah lewat kode OTP


Rabu, 13 Mei 2020 / 19:36 WIB
Begini upaya bank menangkis upaya pembobolan rekening nasabah lewat kode OTP
ILUSTRASI. Pengunjung mencoba simulasi pembukaan rekening tabungan Bank Mandiri secara online saat pameran di Jakarta, Kamis (17/10). PT Bank Mandiri Tbk juga telah melakukan soft launching pembukaan rekening tabungan secara daring. Pembukaan rekening di Bank Mandir


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) yang memaksa pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan sejumlah perusahaan menerapkan kebijakan work from home (WFH) bagi karyawan praktis bikin transaksi digital perbankan tumbuh pesat.

Transaksi layanan mobile banking dan internet bank meningkat tajam. Mobile banking BRI misalnya naik 28% di bulan Maret dibanding bulan sebelumnya. Secara total transaksi mobile dan internet banking-nya meningkat 61 % jadi 32 juta kali di bulan tersebut dibanding Januari dengan volume lebih dari Rp 20 triliun.

Baca Juga: Corona pengaruhi Kinerja, Mandiri Tunas Finance lakukan beberapa strategi

Bank Mandiri pun juga demikian. Rata-rata transaksi aplikasi mobile banking (Mandiri Online) meningkat menjadi 2 juta transaksi per hari di bulan Maret 2020. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, rata-rata hariannya baru 1,2 juta transaksi. Nilai transaksinya di bulan Maret Rp 3 triliun, dibanding 1,8 triliun Maret tahun lalu.

Namun, nasabah harus waspada. Kenaikan transaksi digital ini juga setali tiga uang dengan percobaan kejahatan cyber. Donsuwan Simatupang, Direktur Kelembagaan Bank Mandiri menyebut, percobaan pembobolan rekening nasabah lewat pengalihan kode one time password (OTP) naik pesat selama pandemi ini.

Jadi, kehati-hatian mesti ditingkatkan lagi. Jangan pernah memberikan password atau kode OTP transaksi di rekening bank anda. "Termasuk kepada petugas bank, tidak boleh diberi tahu" ujar Donsuwan.

Guna mencegah upaya-upaya jahat yang merugikan nasabah, bank saat semakin memperkuat sistem IT. Bank Mandiri telah memproteksi sistemnya. Dari sisi transaksi, seluruh retail channel bank mulai dari Mandiri Online, transaksi kartu kredit dan debit serta e-commerce telah memiliki tools monitoring yang dapat mendeteksi kejanggalan transaksi nasabah.

Baca Juga: Mencermati saham perbankan di tengah potensi kenaikan risiko kredit akibat corona

Sistem itu, kata Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, juga dapat melakukan menolak transaksi yang dianggap beresiko tinggi. Di samping itu, bank konsisten melakukan edukasi kepada nasabah. Guna memperkuat kehandalan sistem IT, Bank Mandiri sudah anggarkan dana sekitar Rp 2,3 triliun tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×