Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Menurut Indra Utoyo, Direktur Direktur TI & Operasi BRI, percobaan social engineering dengan tujuan memperoleh kode OTP sudah ada sejak lama, terutama sejak semakin banyaknya aplikasi mobile dan internet banking bermunculan dan semakin menjamurnya situs e-commerce.
Maka kunci untuk mencegah pembobolan itu adalah pada kehati-hatian nasabah untuk tidak membagikan kode PIN atau OTP kepada siapapun. Jika semua nasabah teredukasi mengenai modus dan risikonya, percobaan ini tidak akan bisa tercapai tujuannya.
Baca Juga: Bankir sebut penjaminan kredit modal kerja akan bantu pertumbuhan kredit
Jadi, fokus BRI di tengah kenaikan transaksi digital adalah mengedukasi nasabah. Di samping itu, peningkatan reliabilitas dan keamanan IT juga dilakukan. Capex-nya sudah disusun berdasarkan proyeksi jangka panjang dan menyeluruh
Sementara BTN berupaya memastikan aspek keamanan melalui security operationa center. Itu dipantau secara harian. Sama seperti BRI dan Bank Mandiri, bank ini juga fokus melakukan edukasi kepada nasabah.
Andi Nirwanto, Direktur Operation, IT & Digital Banking BTN menyebut anggaran IT yang disiapkan perseroan tahun ini sebesar Rp 500 miliar.
Baca Juga: Begini rincian stimulus kredit UMKM dari pemerintah dalam program pemulihan ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News