kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Corona pengaruhi Kinerja, Mandiri Tunas Finance lakukan beberapa strategi


Rabu, 13 Mei 2020 / 19:20 WIB
Corona pengaruhi Kinerja, Mandiri Tunas Finance lakukan beberapa strategi
ILUSTRASI. Costumer Service perusahaan pembiayaan Mandiri Tunas Finance (MTF) melayani nasabah di MTF Costumer Executive Lounge, Jakarta, Senin (13/4/2020).?MTF mencatat kenaikan kinerja pembiayaan sebesar 5% di sepanjang triwulan pertama tahun 2020 dibandingkan per


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah corona yang masih belum tertuntaskan membuat perusahaan pembiayaan ikut merancang strategi guna mempertahankan bisnisnya, tak terkecuali PT Mandiri Tunas Finance (MTF).

Direktur Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo menyebutkan, dalam menjaga bisnis pihaknya memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak pandemi covid-19. Menurutnya, restrukturisasi penting dilakukan guna menyelamatkan kualitas kredit perusahaan serta meringankan beban nasabah.

Baca Juga: Penunjukan bank jangkar masih belum final

Harjanto menambahkan, sejak adanya pandemi kegiatan penjualan pun ikut mengalami penurunan. Oleh karenanya, saat ini perusahaan tengah melakukan pembatasan pembiayaan baru di masa pandemi.

Ia mengatakan, saat ini segmen pembiayaan fokus kepada nasabah payroll dari perusahaan dengan sektor industri yang tidak terdampak.

Menurutnya, langkah tersebut diambil agar kualitas kredit dan likuiditas cashflow tetap terjaga, sehingga perusahaan telah memanfaatkan teknologi untuk menggarap nasabah dari channel digital dan bekerjasama dengan dealer online guna menjaga eksistensi perusahaan.

“Tak hanya itu, sejak adanya pandemi kegiatan pembayaran angsuran oleh nasabah juga mengalami kendala, dimana beberapa nasabah mengalami dampak dari segi finansial dan tidak bisa memenuhi kewajiban pembayaran angsuran,” ujarnya, Rabu (13/5).

Baca Juga: Tunggu PMK, pemerintah siap salurkan subsidi bunga ke debitur bank dan multifinance

Pada Maret lalu MTF mampu membukukan pembiayaan Rp 7,3 triliun. Harjanto bilang, hal itu dikarenakan masih ada pipeline pembiayaan pada bulan sebelumnya. Namun, dari sisi collection fokus untuk memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak.

“Hingga April, pembiayaan baru MTF mulai mengalami penurunan sekitar 14% YoY, hal itu dikarenakan adanya kebijakan pembatasan untuk menghindari risiko yang lebih besar. Perlu diketahui, di saat yang bersamaan pula dari sisi penjualan mobil ikut mengalami penurunan. Oleh sebabnya, beberapa produksi mobil mulai dihentikan dan dealer tidak bisa melakukan penjualan karena PSBB,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×