Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) akan menerapkan sejumlah upaya untuk mencapai ketentuan ekuitas minimum sebesar Rp 2 triliun pada 2028.
Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan ketentuan ekuitas minimum reasuransi untuk Kelompok Perusahaan Perasuransian berdasarkan Ekuitas (KPPE) 1 sebesar Rp 1 triliun dan KPPE 2 sebesar Rp 2 triliun pada 2028.
Mengenai hal itu, Direktur Keuangan Tugure Dradjat Irwansyah mengatakan, Tugure akan berfokus terlebih dahulu pada pertumbuhan organik untuk meningkatkan ekuitas perusahaan.
Baca Juga: Pendapatan Premi Tugure Mencapai Rp 3,3 Triliun pada 2024, Ditopang 3 Lini Bisnis Ini
Dradjat mengungkapkan, pihaknya optimistis bisa meraih ekuitas minimum pada 2028 hanya melalui pertumbuhan organik, yakni meningkatkan sisi underwriting dan investasi.
"Intinya, kami sudah membuat Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) sampai 2030, kami memprediksi akan terpenuhi secara ekuitas pada 2028," ungkapnya saat media gathering di kantor Tugure, Jakarta Pusat, Selasa (18/3).
Djadjat menyebut apabila memang dengan cara pertumbuhan organik nantinya ekuitas minimum sebesar Rp 2 triliun tak terpenuhi, Tugure akan mengambil opsi meminta pemegang saham untuk menyuntikkan modal.
Namun, dia bilang penyuntikkan modal tersebut tujuan utamanya bukan untuk memenuhi ekuitas minimum pada 2028, melainkan sebagai modal dalam mengembangkan bisnis perusahaan.
Dengan upaya itu, Tugure juga bisa menjaga agar kesehatan keuangan atau Risk Based Capital (RBC) tetap stabil berada di atas 120% dan tidak mepet di level 120%.
Baca Juga: Tugu Reasuransi (Tugure) Bayar Klaim Rp 116 Miliar per Januari 2025
"Kalau memang ternyata sampai 2028 itu ekuitas terlalu minim, kami meminta untuk suntik modal. Namun, bukan dalam konteks pemenuhan modal minimum, tetapi untuk ekspansi bisnis. Jadi beda, sama-sama untuk menambah modal, tetapi tujuannya bukan untuk pemenuhan, melainkan lebih ke bisnisnya," ujarnya.
Dradjat mengungkapkan bahwa sebenarnya rencana tersebut sudah disampaikan juga kepada para pemegang saham perusahaan. Mengenai suntik modal, Komisaris Utama Tugure sekaligus Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Tugu Insurance Emil Hakim menyatakan telah mendengar rencana tersebut.
Emil mengatakan pihaknya optimistis Tugure bisa memenuhi ketentuan ekuitas pada 2028 melalui perolehan laba. Dia tak memungkiri apabila terjadi hal yang tak bisa diprediksi sehingga membuat ekuitas minimum Tugure tak tercapai pada 2028, Tugu Insurance siap untuk menawarkan atau menambah modal.
"Untuk modal kami siap (suntik), cuma memang juga harus berdiksusi dengan pemegang saham lain," tuturnya.
Baca Juga: Tugu Reasuransi (Tugure) Catat Pendapatan Premi Rp 438 Miliar per Januari 2025
Emil tak memungkiri Tugure memiliki peran penting bagi Tugu Insurance sebagai strategic partner. Sebab, dia bilang tanpa reasuransi, pihak asuransi itu hampir tidak mungkin bersaing dengan asuransi lain.
"Oleh karena itu, kami tetap mempertahankan Tugure sebagai bagian dari Tugu Grup. Sebab, tanpa Tugure, pricing kami yang keluar itu juga bisa jadi akan naik. Namun, dengan adanya Tugure, pricing keluar itu akan menjadi lebih kompetitif. Jadi, strategisnya di situ," kata Emil.
Berdasarkan paparan kinerja, Tugure mencatatkan ekuitas mencapai Rp 1,52 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 5,55%, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,44 triliun.
Artinya, Tugure telah memenuhi ketentuan ekuitas minimum perusahaan reasuransi untuk 2026 yang sebesar Rp 500 miliar.
Baca Juga: Tugure Ubah Atap Gedung Jadi Lahan Tanam untuk Lingkungan dan Ketahanan Pangan
Adapun Tugure mencatatkan tingkat RBC pada 2024 sebesar 183,06%. Angka itu meningkat jika dibandingkan pencapaian pada 2023 yang sebesar 181,37%.
Sebagai informasi, OJK mewajibkan perusahaan reasuransi untuk memenuhi ekuitas minimum pada 2026 sebesar Rp 500 miliar.
Pada 2028, perusahaan reasuransi harus memenuhi kewajiban ekuitas minimum sebesar Rp 1 triliun untuk KPPE 1 dan Rp 2 triliun untuk KPPE 2.
Selanjutnya: PGN Siap Pasok Gas Bumi ke Industri di Jatengland
Menarik Dibaca: 15 Desain Banner Buka Bersama Ramadan 2025, Bisa Diedit Sendiri Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News