kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Beli rumah dengan KPR tanpa nyicil dulu, solusi genjot penjualan di tengah pandemi


Jumat, 14 Agustus 2020 / 10:56 WIB
Beli rumah dengan KPR tanpa nyicil dulu, solusi genjot penjualan di tengah pandemi
ILUSTRASI. BTN dan Repower tawarkan KPR bebas angsuran dan bunga selama 2 tahun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keinginan orang untuk beli properti di tengah pandemi saat ini di bukan tidak ada. Tidak adanya titik temu antara pengembang, konsumen dan perbankan merupakan kendala utama penjualan properti belum bisa terdorong signifikan hingga di masa transisi pandemi Covid-19 ini.

Hal itu disampaikan oleh Andy Natanael, Direktur Marketing Repower Asia Indonesia. Ia menjelaskan ada kebutuhan yang berbeda diantara tiga pihak terkait dalam industri properti.

Saat ini harga properti sedang murah. Pengembang tidak mau menjual produkya dengan harga tinggi di tengah pandemi ini. Pasalnya, harga di secondary market menurun tajam karena investor banyak ingin melepas asetnya. Untuk bersaing dengan pasar seken ini maka pengembang harus menjual produk propertinya dengan murah.

Sementara konsumen yang punya uang saat ini takut membelanjakan uangnya secara cash di tengah kekhawatiran akan kondisi ekonomi yang diperkirakan akan memasuki jurang resesi. Karena kekhawatiran itu mereka lebih memilih untuk melakukan pembelian melalui KPR.

Baca Juga: Masih melemah, berapa kurs dollar rupiah di BRI hari ini, Jumat 14 Agustus 2020?

Namun, perbankan juga saat ini sangat berhati-hati dalam memberikan kredit. Andy bilang, ketidakpastian ekonomi membuat bank tidak berani menggenjot kredit karena khawatir bisa berakhir ke dalam kredit macet.

"Oleh karena itu, developer perlu melakukan inovasi untuk menjembatani permasalahan tersebut agar penjualan bisa tumbuh. Sebetulnya pengembang saat ini masih ada ruang untuk memberikan diskon hingga 40% asalkan pembelian dilakukan secara cash atau tunai," kata Andi dalam paparan virtual, Kamis (14/8).

Menurut Andi, pengembang harus bisa bersinergi untuk menjawab permasalahan tersebut. Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar sepakat dengan hal itu. Ia mengatakan, perbankan dan pengembang tidak bisa jalan sendiri-sendiri apalagi di tengah pandemi ini. Kedunya harus bekerjasama memberikan relaksasi untuk mempermudah konsumen melakukan pembelian properti.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×