kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berebut nasabah kaya di bisnis kartu kredit


Kamis, 06 Februari 2014 / 05:14 WIB
Berebut nasabah kaya di bisnis kartu kredit
ILUSTRASI. Kenali Beragam Makanan untuk Meredakan Flu


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Pengelola bank terus memutar otak untuk mendongkrak bisnis kartu kredit. Maklumlah, otoritas memperketat aturan kartu kredit, dimana masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 10 juta cuma boleh memiliki kartu kredit dari dua penerbit.

Untuk menyiasati aturan itu, bank membidik nasabah kartu kredit yang berpendapatan minimal Rp 10 juta per bulan. Sebab, nasabah tadi boleh memiliki kartu kredit yang dikeluarkan lebih dari dua penerbit.

Salah satu pemain, Bank Central Asia, akan menawarkan kartu kredit kepada nasabah yang memiliki pendapatan minimal Rp 10 juta, meski persaingan akan ketat. Pasalnya, bank asing banyak membidik nasabah papan atas pada bisnis alat bayar kartu ini. "Nasabah papan atas membantu meningkatkan bisnis kartu kredit," kata Santoso, Kepala Divisi Kartu Kredit Bank BCA, belum lama ini.

Komposisi nasabah kartu kredit BCA meliputi nasabah kelas menengah 60%-70% dan nasabah papan atas 30%-40%. Adapun jumlah kartu yang beredar mencapai 2,46 juta dengan nilai kredit Rp 7 triliun pada Desember 2013.

Di tahun ini, BCA memprediksi pertumbuhan kartu kredit lebih rendah dibandingkan tahun 2013. Ini lantaran terbentur sejumlah kendala, seperti aturan pembatasan kepemilikan kartu dan bunga kartu kredit. Santoso bilang, BCA membidik pertumbuhan bisnis kartu kredit sebesar 5% pada 2014, lebih rendah dibanding pertumbuhan 2013 sebesar 20%. "Strategi untuk mencapai target adalah meningkatkan promo dan membidik nasabah kaya," kata dia.

Setali tiga uang, Bank Mandiri juga membidik nasabah dengan pendapatan dua digit, terutama di kota besar di Indonesia. Jumlah kartu kredit Mandiri sebanyak 3 juta kartu dan nilai pembiayaannya di atas Rp 5,6 triliun. Sekitar 40% nasabah Mandiri berpendapatan Rp 10 juta, sisanya 60% nasabah kelas menengah.

Mandiri berniat memperbesar porsi nasabah kartu kredit di segmen menengah ke atas. Sebab, nasabah pemegang kartu jenis Gold dan Platinum memiliki dana lebih banyak untuk bertransaksi lewat kartu kredit. Mandiri mencatat, porsi nasabah pengguna kartu silver sebesar 40%, gold 35% dan platinum 25%.

Mandiri menargetkan bisa menebar 800.000 kartu kredit pada tahun ini, dengan nilai pembiayaan di atas Rp 5,6 triliun. "Kami juga akan memberikan layanan esktra dan relationship untuk nasabah kartu kredit agar tidak berpindah ke bank lain," kata Boyke Yurista, SVP Consumber Cards Group Bank Mandiri.

ANZ Indonesia juga menyiapkan strategi membidik nasabah papan atas melalui produk kartu kredit perjalanan (travel card) di tahun 2014. ANZ mencatat, jumlah kartu kredit platinum sebesar 70% dan kartu kredit classic 30%. "Sejak awal, kami memang sudah membidik nasabah papan atas," kata Luskito Hambali, Direktur Pembiayaan Konsumen Bank ANZ Indonesia. ANZ telah merilis 900.000 kartu kredit per Desember 2013, dengan target penerbitan kartu kredit baru 50.000 di 2014. Sedangkan target volume kartu kredit Rp 20 triliun sepanjang tahun kuda ini.

Bank Indonesia mencatat, per November 2013, jumlah kartu kredit yang beredar hanya tumbuh 2,67% year-on-year (YoY) menjadi 15.007.492 kartu. Adapun volume transaksinya naik 3,31% (YoY) menjadi 19,36 juta. Sedangkan, nilai transaksi kartu kredit tumbuh 12,98% (YoY) menjadi Rp 18,89 triliun per November 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×