kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut Bank dengan Profitabilitas Tertinggi Bagi Pemegang Sahamnya


Kamis, 22 September 2022 / 06:30 WIB
Berikut Bank dengan Profitabilitas Tertinggi Bagi Pemegang Sahamnya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat profitabilitas perbankan semakin membaik. Kemampuan bank untuk memberikan keuntungan bagi para pemegang sahamnya naik cukup tinggi yang tercermin dari rasio return on equity (RoE) yang dicatatkan. 

Dari jajaran bank-bank besar, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tampil menorehkan rasio RoE tertinggi per Juni 2022, yakni mencapai 19,6%. Itu naik 3% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya tercatat 16,6%. Lalu disusul oleh PT Bank Mandiri Tbk dengan RoE 18,5%, naik dari 17,7% pada Juni tahun lalu. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menghasilkan RoE 17,48% secara konsolidasi, naik cukup tinggi dari posisi semester I tahun lalu yang hanya mencapai 10,98%. Begitupun dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), berhasil menorehkan peningkatan cukup besar dari 8,9% menjadi 15,1%.

Baca Juga: BRI Proyeksi Kredit di Tahun Depan Tumbuh Lebih Tinggi

Adapun RoE Bank CIMB Niaga naik dari 11,3% menjadi 12,8%, Bank Danamon Indonesia meningkat dari 5,2% ke level 8,7%,  dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tumbuh dari 11,2% menjadi 16,26%. 

BRI memiliki target bisa menghasil RoE di atas 19% pada tahun 2025. Sunarso mengatakan, hampir semua rasio keuangan perseroan sangat bagus saat ini, terutama dari sisi permodalan dimana Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan mencapai 25%. Sementara bank yang sehata sebetulnya sudah cukup dengan hanya memiliki CAR 17,5%. 

"Jadi tantangan BRI saat ini tinggal bagaimana mengoptimalkan RoE, meleverage modal menjadi sumber pertumbuhan baru. Tahun ini, kami optimis laba bisa tembus Rp 40 triliun. Dengan tantangan saya meningkatkan RoE, berapa pun laba BRI dalam dua tiga tahun ke depan, tidak ada alasaan untuk ditahan sebagai laba di tahan," kata Sunarso baru-baru ini. 

Ia menambahkan CAR perseroan masih sangat kuat bahkan setelah memperhitungkan potensi pertumbuhan bisnis ke hingga empat tahun ke depan. Sementara untuk tumbuh, perseroan sudah punya sumber pertumbuhan baru yakni holding ultra mikro. 

Dengan modal yang cukup kuat tersebut, Sunarso mengatakan BRI sangat siap memberikan dividen di atas 70% hingga empat tahun ke depan. 

Adapun Bank Mandiri menargetkan RoE tahun ini sebesar 16,5%, lalu 17,7% pada 2023 dan 18,5% pada 2024. Namun, bank ini sudah menghasilkan RoE sebesar 16,4% per Juni 2022, naik dari 12,42% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan pihaknya akan terus menjaga profitabilitas dengan mengoptimalkan value chain dari debitur wholesales yang dimiliki perseroan dan mendukung regional champion di masing-masing kawasan regional Bank Mandiri.  

"Kami juga akan mengoptimlkan ekosistem Bank Mandiri dengan memanfaatkan channel digital yang sudah dimiliki seperti Livin dan Kopra," kata Darmawan.

Sementara BNI menargetkan bisa menghasilkan RoE di atas 18% pada tahun 2025. 

Baca Juga: Banyak Tantang, Perbankan Pertahankan Target Kredit di Tahun Ini

Untuk mencapainya, Novita Anggraini Direktur Keuangan BNI, mengatakan perseroan akan fokus melakukan perbaikan kualitas portofolio kredit dengan melakukan diversifikasi dan selektif dalam melakukan pemberian kredit. Dengan begitu, kualitas aset BNI terjaga secara berkelanjutan. 

BNI berkomitmen untuk menurunkan biaya kredit atau cost of credit (CoC)  di kisaran 1% pada tahun 2025 untuk mencapai target RoE tersebut. Per Juni 2022, CoC perseroan masih teratat 1,9%. Adapun kredit ditargetkan bisa tumbuh di atas 10% setiap tahunnya.

"Kami juga fokus pada cross seling dan pada strategi kami untuk menjadi transactional banking, menjadi preferensi pertama bagi nasabah kami, sehingga ini tentunya juga akan mendorong potensi fee based income BNI," kata Novita.

Oleh sebab itu, ia melihat fee based income juga akan lebih didorong oleh transaksi-transaksi nasabah. Tidak hanya bergantung pada transaksi account maintenance, tetapi juga pada fee yang sifatnya sindikasi, advisory, dan investment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×